Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kapasitas EBT Tiongkok Hampir Cukup untuk Memberi Daya Seluruh Negeri

Foto : Istimewa

Kapasitas PLTB dan PLTS melonjak 21 persen tahun lalu menjadi 1.190 terawatt per jam listrik.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) danPembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) baru-baru ini telah menghasilkan listrik yang hampir cukup untuk menyalakan setiap rumah di Tiongkok.

"Tenaga angin dan matahari melonjak 21 persen pada tahun 2022 menjadi 1.190 terawatt per jam listrik," kata Administrasi Energi Nasional pada Senin (13/2).

Dilansir oleh The Straits Times, itu tidak jauh dari total konsumsi daya perumahan sebesar 1.340 terawatt per jam, yang merupakan peningkatan 14 persen dari tahun sebelumnya karena lebih banyak orang menghabiskan waktu di rumah karena pembatasan virus yang ketat dari pemerintah.

Dua faktor penting telah mendorong sistem energi negara itu. Salah satunya, tentu saja, adalah pesatnya pertumbuhan energi terbarukan karena Tiongkokmenghabiskan ratusan miliar dolar untuk memenuhi tujuan iklim dan mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar fosil yang mahal.

Tapi yang utama itu adalah faktorkedua: kekuatan rumah tangga yang relatif tidak penting dalam hal permintaan energi di Tiongkok. Menurut Badan Energi Internasional, hanya 17 persen penggunaan listrik di sana yang diklasifikasikan sebagai perumahan pada tahun 2020.

Pada tahun yang sama, rumah tangga menyumbang 29 persen konsumsi listrik di Jepang, dan 39 persen di Amerika Serikat.

Di Tiongkok, pabrik masih menjadi raja, dengan industri menyumbang 60 persen dari seluruh kebutuhan listrik.

Jadi, bahkan dengan energi bersih yang dapat menutupi hampir setiap rumah, pembangkit listrik Tiongkokmasih perlu membakar lebih banyak bahan bakar fosil, dan mengeluarkan lebih banyak gas rumah kaca, hanya untuk mengimbangi tahun yang terbukti relatif hangat bagi pertumbuhan ekonomi.

Perekonomian diperkirakan akan berkembang lebih cepat pada tahun 2023 setelah pencabutan kebijakan nol-Covid. Itu berarti emisi akan meningkat lagi, bahkan jika energi angin dan matahari cukup untuk menjaga kompor tetap menyala dan lemari es tetap dingin di setiap rumah.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top