![Kapasitas dan Produktivitas UMKM Dipacu](https://koran-jakarta.com/images/article/kapasitas-dan-produktivitas-umkm-dipacu-230830105110.jpg)
Kapasitas dan Produktivitas UMKM Dipacu
![Kapasitas dan Produktivitas UMKM Dipacu](https://koran-jakarta.com/images/article/kapasitas-dan-produktivitas-umkm-dipacu-230830105110.jpg)
Ilustrasi usaha mikro, kecil, dan menengah.
Meskipun memainkan peran strategis sebagai sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia, UKM masih menghadapi tantangan termasuk akses terbatas terhadap pendanaan, kesiapan digital dan pemasaran.
JAKARTA - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) makin mendapatkan perhatian penuh, bukan hanya dari pemerintah, melainkan juga pengusaha besar. Berbagai upaya ditempuh agar kapasitas, kualitas, dan produktivitas UMKM meningkat sehingga dapat naik kelas, mengingat kontribusi terhadap perekonomian nasional sangat besar.
"Faktor kunci keberhasilan yang kami catat perlu dilakukan proses secara bertahap dengan pendampingan yang intensif dan berkesinambungan, sehingga harus ada pendampingan terutama pada tahap awal," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia (BI), Yunita Resmi Sari, dalam Indonesia Development Talk di Jakarta, Selasa (29/8).
Melalui pendampingan intensif, pelaku UMKM dapat memperoleh sejumlah manfaat seperti pendalaman pasar, pengelolaan keuangan, dan peningkatan kapasitas digital.
Selain melalui pendampingan secara intensif, Yunita menuturkan keberhasilan peningkatan kapasitas bisnis UMKM juga perlu didukung dengan pola pikir berkembang dan komitmen dari UMKM, dan penetapan tujuan yang dapat dicapai berdasarkan aspirasi kelompok sasaran melalui program pelatihan yang disesuaikan.
Program pengembangan UMKM juga dapat berjalan dengan baik didukung dengan fasilitasi hubungan strategis UMKM dengan ekosistem pendukung bisnis, pendekatan yang berpusat pada masyarakat, serta indikator keberhasilan yang terukur dengan metode dan frekuensi pemantauan dan evaluasi yang tepat.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya