Kapal Tenggelam di Perairan Selat Makassar, 26 Penumpang Masih dalam Pencarian

MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman memantau upaya pencarian korban kecelakaan KM Ladang Pertiwi di wilayah perairan Kepulauan Pangkep pada Minggu (29/5).

Bersama pejabat militer dan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Makassar Djunaidi, Gubernur menuju ke wilayah perairan Kepulauan Pangkep menggunakan helikopter dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Sultan Hasanuddindi Makassar.

KM Ladang Pertiwi yang membawa 43 orang dilaporkan mengalami kecelakaan di Selat Makassar pada Kamis (26/5) sekitar pukul 03.30 WITA dan Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) baru menerima informasi mengenai kecelakaan kapal tersebut pada Sabtu (28/5).

Sebanyak 17 orang dari penumpang kapal itu telah ditemukan dalam keadaan selamat dan 26 orang lainnya masih dalam pencarian.

Dari informasi yang diperoleh Basarnas Kapal Motor Ladang Pertiwi 02 yang memuat 43 orang ini dikabarkan tenggelam, pada Kamis (26/05) pukul 13.30 wita, sekitar 10 nautical mill (mn) di perairan Selat Makassar.

Sebanyak 17 orang dinyatakan selamat, sisanya 26 orang masih dilakukan pencarian. Sejauh ini, tim Basarnas Sulsel telah menurunkan KN SAR Kamajaya menyisir lokasi tempat tenggelamnya kapal tersebut.

Dari 10 orang yang selamat diangkut kapal TB Max dan TB Cipta dan diamankan di Pulau Sanrobengi, Takalar, dan telah diserahkan ke pihak keluarga masing-masing di Dermaga Parappa, Kabupate Takalar.

Penumpang berjenis laki-laki, Abdullah (35), Saharuddin (64), Muslimin (49), Ahmad Sofi Ramadani (14), Irwan (36), Marendeng (32) dan Aco Marendeng (32). Perempuan, yakni Fatima (60), Nasaranti (30) Nurhasanah (38) dan, Sarifa (20)

Sedangkan yang diselamatkan TB Sabang 25 sebanyaktujuh penumpang ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, masing-masing berjenis kelamin perempuan bernama,Thoibatussibhan (21), Rahma Tullah (28) Husni (40), Hj Bidarapi (61). Laki-laki, M Rahman (17), Syamsir (41), Moh Hidayatullah (19).

Kapal Motor dengan fisik kayu tersebut menurut keterangan Syahbandar setempat diketahui tidak memiliki ijin mengangkut penumpang dan barang, tapi hanya memiliki izin menangkap ikan.