Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kapal Tenggelam di Batam, Satu Tewas

Foto : ANTARA News

Ilustrasi kapal terbalik.

A   A   A   Pengaturan Font

Batam - Satu orang meninggal dunia setelah kapal pancung yang membawa penumpang tenggelam di perairan Belakangpadang akibat angin kencang yang melanda wilayah Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa.

Informasi tersebut dibenarkan oleh Camat Belakangpadang Abdul Hanafi, namun korban yang meninggal bukanlah warganya.

"Pancung-nya kepunyaan orang Pulau Judah, Kecamatan Moro, melintasi Pulau Pekaseh, Kelurahan Pulau Terong," kata Hanafi.

Menurut Hanafi, hujan lebat disertai angin kencang melanda Kecamatan Belakangpadang, merusak sejumlah atap rumah warga. Namun, karena sinyal ponsel kurang bagus, belum diketahui berapa jumlah rumah yang rusak.

Sementara itu, peristiwa kapal pancung tenggelam dilaporkan oleh Polsek Belakangpadang, terjadi sekitar pukul 18.00 WIB di perairan depan Pulau Pekasih, Kelurahan Terong, Kecamatan Belakangpadang, Kota Batam.

Korban meninggal adalah Sumani (38), warga Pulau Juda, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun. Sedang lima penumpang lainnya selamat.

Kronologi peristiwa, korban bersama lima penumpang lainnya, berangkat dari Tanjung Riau menuju Pulau Juda, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun dengan menggunakan satuunit speedboat.

Lalu sekitar pukul 18.00 WIB speedboatyang melintasi perairan Pekasih diterjang angin kencang, menyebabkan kapal karam dan terbalik.

Kemudian, pada sekitar pukul 19.00 WIB korban beserta saksi-saksi lainnya ditolong oleh para nelayan setempat hingga berhasil dievakuasi ke daratan Pulau Pekasih. Dan pukul 19.50 WIB, korban dijemput oleh pihak keluarga, langsung dibawa pulang menuju ke Pulau Juda, Kabupaten Karimun.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam telah mengeluarkan peringatan dini adanya potensi hujan sedang-lebat disertai angin kencang pukul 17.40 WIB di wilayah Kepri.

Prakirawan Andini menjelaskan hujan disertai angin yang terjadi karena di wilayah Kepri sedang ada awan Cumulunimbus (Cb) datang dari arah barat Batam datang memasuki Kota Batam dan bergerak ke arah timur Batam hingga Bintan dan Tanjungpinang.

"Yang terpantau melalui alat pengamatan kami saat kejadian hujan tadi kecepatan angin yang tercatat sebesar 29 knot (+- 46km/jam)," kata Andini.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top