Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kapal Tanker Pembawa 1,4 Juta Liter Minyak Terbalik di Teluk Manila

Foto : Abs-cbn.com

Penjaga Pantai Filipina merespons sebuah kapal tanker yang terbalik di lepas pantai Lamao Point, Limay, Bataan.

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Sebuah kapal tanker berbendera Filipina yang membawa 1,4 juta liter bahan bakar minyak industri terbalik dan tenggelam di lepas pantai Manila pada hari Kamis (24/7), kata pihak berwenang, saat mereka berusaha menahan tumpahan yang membentang beberapa kilometer.

Kapal MT Terra Nova sedang menuju kota Iloilo saat tenggelam di Teluk Manila, hampir tujuh kilometer (4,3 mil) dari munisipalitas Limay di provinsi Bataan, dekat ibu kota, pada dini hari.

Angin kencang dan gelombang tinggi menghambat upaya tanggap darurat, kata Menteri Transportasi Filipina Jaime Bautista dalam sebuah pengarahan.

"Kami berhasil menyelamatkan 16 dari 17 awak, satu orang hilang," kata Bautista.

Empat awak kapal sedang menerima perawatan medis.

Operasi pencarian dan penyelamatan sedang dilakukan untuk mencari awak kapal yang hilang, kata Penjaga Pantai Filipina.

MT Terra Nova "terbalik dan akhirnya tenggelam", kata penjaga pantai dalam sebuah laporan.

Penjaga pantai mengatakan pihaknya sedang menyelidiki "apakah ada gangguan cuaca di perairan sekitar saat insiden maritim terjadi."

Tumpahan minyak yang membentang sekitar 3,7 kilometer dibawa oleh "arus kuat" ke arah timur dan timur laut.

Personel perlindungan lingkungan laut telah dikerahkan untuk membantu mengatasinya.

Komandan Penjaga Pantai Laksamana Ronnie Gavan mengatakan ia telah memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut.

Tenggelamnya kapal tersebut terjadi saat hujan lebat yang dipicu oleh Topan Gaemi dan musim hujan melanda Manila dan wilayah sekitarnya dalam beberapa hari terakhir.

Pada bulan Februari 2023, sebuah kapal tanker bahan bakar yang membawa 800.000 liter bahan bakar minyak industri tenggelam di perairan lepas pulau tengah Mindoro.

Bahan bakar diesel dan minyak kental dari kapal itu mencemari perairan dan pantai di sepanjang pantai provinsi Oriental Mindoro, menghancurkan industri perikanan dan pariwisata.

Minyak tersebar di ratusan kilometer perairan yang terkenal karena memiliki beberapa kehidupan laut paling beragam di dunia.

Ribuan nelayan diperintahkan untuk tidak melaut sampai mereka dapat menangkap ikan dengan aman, berenang juga dilarang.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top