Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kecelakaan Laut

Kapal Karam di Johor Bahru, 11 WNI Meninggal

Foto : istimewa

Hermono Dubes RI untuk Malaysia - Menurut informasi penumpang yang selamat, penumpang kapal yang berangkatdari Tanjung Uban adalah WNI.

A   A   A   Pengaturan Font

KJRI telah membuka nomor pengaduan +6016-7700378 atau +6017-7716866 bagi keluarga dan masyarakat yang mencari informasi terkait insiden tersebut. "KJRI Johor Bahru mengimbau kepada WNI agar tidak menggunakan jalur ilegal untuk menuju atau keluar Malaysia demi keamanan dan keselamatan diri," katanya. Sebelumnya, Dubes RI untuk Malaysia, Hermono, mengatakan 11 korban kapal terbalik yang meninggal di sebelah tenggara Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor, adalah WNI.

Mereka diduga akan mencari pekerjaan secara ilegal di Malaysia. "Menurut informasi penumpang yang selamat, penumpang kapal yang berangkat dari Tanjung Uban adalah WNI," kata Hermono. Dia mengatakan dari 50 orang penumpang, sebanyak 11 orang sudah diketemukan jenazahnya dan terdiri dari tujuh laki-laki dan empat perempuan, sedangkan 14 orang yang selamat terdiri dari 12 laki-laki dan dua perempuan. Tetapi informasi terbaru, ujar dia, dari 14 yang selamat tersebut delapan orang sebetulnya adalah warga yang mau kembali ke Indonesia.

"Jadi kapal itu tadi yang menurunkan penumpang, lalu kembali ke Indonesia, dia juga membawa penumpang juga. Kalau betul data yang disampaikan oleh penumpang yang selamat itu, kapal membawa sekitar 50 penumpang artinya sekitar 33 lagi yang masih dalam pencarian," katanya. Dia mengatakan tim SAR mengetahui terjadinya kecelakaan tersebut sekitar pukul 05.00 pagi dan sekarang masih melakukan pencarian serta dua staf di KJRI Johor Baru juga di lokasi kejadian untuk berkoordinasi dengan aparat. Hermono mengatakan kapal yang terbalik tersebut memiliki empat mesin dengan kapasitas 800 tenaga kuda.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top