Kampus Vokasi Ingin Perbanyak Sarjana Terapan
Peluncuran Transformasi I Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto (tengah) bersama para penerima SK Transformasi D3 ke sarjana terapan, di Tangerang, Kamis (21/4). Dia mengatakan, banyak perguruan tinggi vokasi berminat memperbanyak prodi sarjana terapan.
Foto: Koran Jakrta/Muhamad Ma'rupTANGERANG - Perguruan tinggi vokasi (PTV) berminat perbanyak sarjana terapan. Dari 113 SK Pendirian Sarjana Terapan tahun 2022, sebanyak 68 di antaranya dilakukan sukarela atau tanpa bantuan pendanaan pemerintah. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, dalam launching SK Transformasi Prodi D3 ke Sarjana Terapan (S.Tr), di Tangerang, Kamis (21/4).
Hanya 45 yang tahun lalu didukung dana competitive fund (CF). "Mereka yang sukarela lebih banyak daripada penerima hibah," ujarnya. Dia menambahkan, masih ada puluhan SK yang sedang dalam proses. Wikan menyebut, tidak pernah memaksa PTV upgrade atau mendirikan prodi sarjana terapan.
Sebab syarat yang harus dipenuhi tidak mudah. Kualitas lulusan yang kompeten menjadi tujuan program tersebut. "Mendikbudristek berpesan, vokasi jangan hanya mengejar kuantitas. Upgrading jangan sampai hanya 3 tambah 1. Harus diikuti kualitas," jelasnya.
Lebih jauh, Wikan menyebut, upgrading D3 menjadi S.Tr akan menguntungkan industri. Mereka semakin mudah mendapat lulusan yang kompeten, tidak hanya secara hard skill, tapi juga soft skill. Dia mengajak industri untuk berpartisipasi dan berkolaborasi dengan PTV dalam menyiapkan prodi sarjana terapan.
Syarat untuk upgrading yaitu penyusunan kurikulum dengan industri, project based learning.
"Ini untuk memastikan lulusan S. Tr penguatannya ada pada skill. Teknisnya tak kalah. Kematangan soft skill lebih tinggi dari D3," terangnya. Wikan mengatakan, untuk upgrading D3 menjadi sarjana terapan menggunakan sumber daya dosen yang sudah ada.
Di sisi lain, pihaknya menyiapkan 270 praktisi untuk membantu proses pembelajaran. "Prodi sarjana terapan akan banyak praktisi pengalaman industri menjadi dosen tetap, tamu, atau pendamping magang mahasiswa," katanya. Dia menyebut, sosialisasi kepada industri terkait sarjana terapan terus digencarkan.
Nantinya, ada posisi kerja yang kosong akibat adanya sarjana terapan ini. "Sarjana terapan harus dilengkapi dengan D2 Fast Track.
Redaktur: Aloysius Widiyatmaka
Penulis: Muhamad Ma'rup
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times: Bersama Menuju Indonesia yang Lebih Kuat dan Berdaya Saing
- 2 Mulai 23 Januari, Film '1 Kakak 7 Ponakan' Tayang di Bioskop
- 3 Sah Ini Penegasannya, Proyek Strategis Nasional di PIK 2 Hanya Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland
- 4 Libur Panjang Akhir Bulan, Pemerintah Atur Operasional Angkutan Barang
- 5 Pelibatan UMKM-Koperasi di Program Pemerintah Bantu Wujudkan Ekonomi 8 Persen
Berita Terkini
- Kebakaran Melanda Kemayoran Gempol, 1.700 Orang Lebih Mengungsi
- Hotel For Play: The Fantasy Room Experience, Pameran Seni Penuh Fantasi dengan Sensasi yang Tak Terbatas
- Sinner dan Swiatek Melaju, Djokovic Terlibat Kontroversi
- Pebulutangkis Indonesia Bertekad Akhiri Paceklik Gelar
- Thunder Pertahankan Posisi Teratas Wilayah Barat