Kaltim Usulkan pembangunan Intake Mahakam
Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik.
Foto: antaraSAMARINDA - Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Akmal Malik mengusulkan kepada Pemerintah Pusat pembangunan intake Sungai Mahakam ke beberapa kabupaten dan kota yang ada di Kaltim, terutama Ibu Kota Nusantara ( IKN).
"Tempat penampungan air ini sangat diperlukan, karena kebutuhan air sangat besar, kami meyakini bendungan-bendungan yang sudah ada seperti Talake dan Semoi tidak akan cukup," kata Akmal Malik dalam keterangan di Samarinda, kemarin.
Pada kesempatan itu, Akmal Malik turut menghadiri Rapat Koordinasi Gubernur (Rakorgub) Tahun 2024 di Jakarta.
Akmal Malik mengungkapkan dirinya bersama gubernur dari 38 provinsi menyampaikan masukan kepada pemerintah pusat (PPN/Bappenas). "Tadi para gubernur menyampaikan berbagai keluhan dan kami menyarankan solusi," ungkapnya.
Salah satunya kebijakan Pemerintah Pusat, ujar Akmal, tidak lagi bersifat one fix principle for all atau satu kebijakan untuk semua, karena kondisi di setiap daerah tidak sama. "Bappenas tetap mengorkestrasi daerah tetapi dengan pendekatan yang tidak sama," ujarnya.
Akmal mencontohkan Kaltim sekarang punya IKN (Ibu Kota Nusantara), walau pun include (dalam) wilayah Kaltim. Artinya kebijakan-kebijakan untuk Kaltim tidak sama dengan daerah ataupun provinsi lain.
"Ini yang kita sarankan kepada Menteri Bappenas disamping juga isu-isu strategis seperti pelabuhan, ketahanan pangan dan pentingnya disiapkan infrastruktur air," jelasnya.
Dirjen Otda Kemendagri ini pun menegaskan kenapa project intake sungai disarankan dari Kutai Barat. "Kalau Kutai Katanegara, kita khawatirkan intervensi air laut masih bisa sampai ke daerah itu," jelasnya.
Akmal mengakui bahwa pekerjaan ini besar, namun tetap berharap proyek untuk ketersediaan air bersih ini diakomodasi pemerintah pusat.
"Semoga usulan kita bisa masuk dalam program nasional, sehingga bisa menjadi keuntungan bagi masyarakat Kalimantan Timur," harap Akmal Malik.
Sebelumnya, Pemprov Kaltim juga berencana membuat usaha terpadu dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan pengembangan wisata di IKN. "Untuk mendukung ketahanan pangan dan pengembangan wisata bagi masyarakat di IKN, maka sudah seharusnya kita memiliki usaha terpadu," kata Akmal Malik.
Akmal Malik didampingi Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim Siti Farisyah Yana serta tokoh masyarakat dan politik Decky Samuel mengunjungi lokasi Museum dan Galeri Dayak milik Syaharie Jaang di Batu Cermin Samarinda.
Menurut Akmal, usaha terpadu yang dimaksudkan adalah kegiatan usaha atau rumah produksi yang tidak meninggalkan unsur budaya maupun obyek wisata di sekitar kegiatan produksi tersebut.
Akmal mengatakan pihaknya merencanakan pembangunan rumah produksi pisang atau digoreng secara kering. Sehingga memerlukan lahan yang luas dan terjangkau. Bahkan, jika perlu ada kombinasi wisata. "Di sini produksinya, tanam dan pengemasan,hingga dipasarkan. Terutama mendukung kebutuhan pangan IKN," jelasnya. Ant/S-2
Berita Trending
- 1 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 2 Bayern Munich Siap Pertahankan Laju Tak Terkalahkan di BunĀdesliga
- 3 Dishub Kota Medan luncurkan 60 bus listrik baru Minggu
- 4 Kasdam Brigjen TNI Mohammad Andhy Kusuma Buka Kejuaraan Nasional Karate Championship 2024
- 5 Kampanye Akbar, RIDO Bakal Nyanyi Bareng Raja Dangdut Rhoma Irama di Lapangan Banteng
Berita Terkini
- Ini Daftar Pemenang MAMA Awards 2024, Grup K-pop aespa Menang Banyak
- Verstappen Akui Red Bull Melaju Lambat di Rangkaian GP Las Vegas
- Pengiriman PMI Ilegal ke Kamboja dan Malaysia Digagalkan, Menteri Karding: Kami Cari Pemainnya!
- Kasad Hadiri Penutupan Lomba Tembak AARM Ke-32 di Filipina
- BMKG Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem Selama Periode Natal dan Tahun Baru