Kaki Seribu Berpotensi Obati Antikanker Payudara

YOGYAKARTA - Dari 8,2 juta kasus kematian yang disebabkan oleh kanker di Indonesia pada 2012, kanker payudara menjadi kasus yang menempati posisi pertama dengan persentase 12, 90 persen penyumpang kematian dan 43,10 persen kasus baru. Namun, sampai saat ini pengobatan kanker payudara masih mengandalkan kemoterapi yang memiliki banyak kelemahan, seperti resistensi, efek samping, dan efikasinya (tingkat kepercayaan penderita pada kesembuhan).

Untuk itu, tiga mahasiswa Farmasi UGM mencoba memanfaatkan salah satu hewan liar di daerah tertentu di Indonesia, yaitu kaki seribu, sebagai pengobatan kanker payudara. Tiga mahasiswa itu, di antaranya Gemilang Sekar Hapsari, Alya Lulu'ah, dan Firda Ridhayani di bawah bimbingan Retno Murwanti.

Dari studi literatur yang diperoleh, kata Sekara, kaki seribu memiliki kandungan para-benzoquinon yang diduga memiliki aktivitas antikanker. "Kandungan senyawa para-benzoquinon dapat menyebabkan apoptosis atau kematian sel secara simultan," kata Sekar, Rabu (1/8), di Kampus UGM.

Hasil penelitian di laborotarium menunjukkan bahwa ekstrak kaki seribu (EKS) memang mengandung senyawa benzoquinon. Hasil ekstrak kaki seribu memiliki kadar penghambatan 50 persen pada sel penyebab kanker payudara.

"Artinya, kaki seribu memang memiliki potensi untuk menyembuhkan kanker payudara. Kami akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk terus membuktikannya," kata Firda Ridhayani.

YK/E-3