Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kakak Beradik Tembus Final Panjat Tebing, meski Dibayangi Cedera

Foto : climbernews.com

Bassa dan Mickael Mawem

A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Kakak beradik, Bassa dan Mickael Mawem dari Prancis mencapai final kompetisi panjat tebing putra, tetapi masih diliputi pertanyaan apakah mereka akan melanjutkan lomba setelah Bassa terlihat cedera di akhir babak kualifikasi dalam debut cabang olahraga pada Olimpiade Tokyo 2020, Selasa kemarin.

Mickael yang berusia 31 tahun, memuncaki daftar delapan atlet yang akan berebut medali emas pertama panjat tebing dari tiga nomor sekaligus, yakni speed yang merupakan sprint ke atas; bouldering yang menguji keterampilan dalam memecahkan masalah pada dinding rendah; dan lead yang merupakan gerakan mendaki yang dibatasi waktu.

Dua puluh pemanjat tebing top dunia bersinar dalam penampilan pertama mereka di panggung Olimpiade di tribun kosong di Aomi Urban Sports Park karena tiada penonton akibat pembatasan ketat terkait pandemi.

Lebih dari sepertiga atlet dalam daftar itu mencatatkan rekor terbaik pribadinya dalam nomor pembuka speed di mana Bassa yang berusia 36 tahun dan merupakan peserta paling tua, memimpin setelah melakukan sprint dalam waktu tercepat 5,45 detik yang sedikit di bawah rekor dunia 5,20 detik.

Hasilnya membuat Bassa yang spesialis speed, tetap calon juara sekalipun tampil buruk belakangan ini. Atlet Prancis itu tak dapat menuntaskan bouldering, dan tampaknya mengalami cedera saat nomor lead ketika terjatuh dari dinding dan meninggalkan arena sembari memegangi lengannya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Sriyono

Komentar

Komentar
()

Top