Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kacifik Selesaikan Pembangunan 2.500 Akses Internet Satelit

Foto : ISTIMEWA

akses internet

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kacific Broadband Satellites Group bersama mitra lokal PT Bis Data Indonesia (Bignet) dan PT Primacom Interbuana (Primacom), telah menyelesaikan pembangunan lebih dari 2.500 lokasi akses internet. Akses berbasis satelit yang berada di wilayah tertinggal, terdepan, terluar(3T) dikerjakan dalam waktu lima bulan.

Pembangunan ini merupakan proyek penyediaan akses internet satelit untuk infrastruktur pemerintah di daerah yang dipimpin oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti). Lembaga pemerintah ini menggunakan dan mengelola dana dari Universal Service Obligation (USO) untuk penyediaan infrastruktur dan layanan telekomunikasi.

"Akses internet di daerah 3T dianggap tidak layak secara bisnis. Dengan proyek konektivitas satelit ini, kami mengambil langkah signifikan untuk mencapai tujuan, yaitu pemerataan teknologi informasi dan komunikasi, untuk memperkuat persatuan nasional, mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat ketahanan nasional terhadap bencana dan keadaan darurat," kata Direktur Infrastruktur Bakti, Bambang Noegroho dalam siaran pers Rabu (22/6).

Bakti bersama dalam proyek ini Kacific, Bignet dan Primacom bekerja sama dengan untuk menyediakan akses internet satelit berkecepatan tinggi ke sekolah-sekolah, pusat pelatihan kejuruan, pusat kesehatan masyarakat, lokasi wisata, balai desa dan kantor pemerintah. Tantangan dalam pembangunan yang tersebar di beberapa pulau dengan lokasi terpencil di seluruh Indonesia ini berada di bagian logistiknya.

Kacific adalah salah satu penyedia layanan terbesar untuk proyek Bakti, karena dapat memenuhi permintaan bandwidth berkecepatan tinggi dengan harga paling kompetitif. Selain itu, Kacific adalah satu-satunya penyedia yang menawarkan layanan satelit Ka-band dengan kecepatan lebih dari 85Mbps, sehingga mudah memenuhi persyaratan BAKTI untuk kecepatan 10Mbps.

Layanan satelit juga akan digunakan untuk mendukung peningkatan kuantitas dan kualitas layanan transmisi program BTS Last Mile Bakti dan program lainnya. "Pemerintah Indonesia menunjukkan kepemimpinan yang hebat dalam visi mereka untuk menghubungkan seluruh rakyat Indonesia," ujar CEO Kacific, Christian Patouraux,

Menurut dia, Indonesia dengan cepat dapat melakukan implementasi terhadap perencanaan mengesankan untuk konektivitas nasional, dan berhasil dengan baik mengelola proyek konektivitas. Banyak negara akan sangat diuntungkan jika mereka memiliki pendekatan serupa untuk mengatasi kesenjangan digital.

Proyek Bakti sejalan dengan misi Kacific untuk menjembatani kesenjangan digital dengan menyediakan akses internet berkecepatan tinggi yang terjangkau di daerah-daerah paling terpencil dan kurang terlayani. Dengan adanya akses internet satelit, menjadi pilihan yang sangat baik dalam menghubungkan seluruh masyarakat dengan cepat, karena kemampuannya untuk menjangkau kantong-kantong populasi di kondisi geografi yang menantang

Dalam menyelesaikan proyek, Kacific mengapresiasi kerjasama dengan Bignet dan Primacom. Kedua mitra Kacific tersebut dinilai memiliki keahlian dan berperan penting dalam mengelola proyek-proyek telekomunikasi berskala besar.

Bignet telah menjadi mitra Kacific pada tahun 2015 jauh sebelum satelit pertamanya diluncurkan, percaya bahwa satelit Ka-Band HTS akan menjadi pengubah permainan (game changer) pada industri satelit Indonesia. Terbukti pada 2020, Bakri memberi Bignet kontrak lebih dari 4 Gbps yang mencakup lebih dari 2000 lokasi di seluruh Indonesia.

"Saya bangga untuk mengatakan bahwa sekarang Kacific telah mendapatkan kontrak untuk hampir 100 persen dari kapasitasnya yang mencakup seluruh kepulauan Indonesia. Ini memberikan dampak besar bagi ratusan ribu orang Indonesia melalui pendidikan, perawatan kesehatan, dan kantor-kantor pemerintah di daerah tersebut," ungkap CEO Bignet, Nicolas Tannady.

Layanan jaringan pita lebar (broadband) berbasis satelit menjadi bagian yang semakin penting dari layanan telekomunikasi yang disediakan Primacom. Hal ini memungkinkan perusahaan menjangkau pasar baru dan menyediakan layanan khusus di lokasi manapun di Indonesia. "Kami terkesan dengan kecepatan, keandalan, dan kemudahan penerapan layanan satelit Kacific," ujar Direktur Pemasaran Primacom, Domy K. Santoso.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top