Kabupaten Wonosobo Genjot Tingkat Baca Warga
Serahkan Buku - Wakil Bupati Wonosobo, Agus Subagyo (kanan), mewakili Bupati Eko Purnomo menerima buku dari Manajer Pemasaran Buku Kita Group, Budi Santoso, pada acara “Festival Wonosobo Seneng Maca†di Gedung Arsip dan Perpustakaan Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (3/10).
Wonosobo - Kegiatan literasi dan peningkatan minat baca kini terus digalakkan di berbagai daerah. Kabupaten Wonosobo di Jawa Tengah juga tak ketinggalan. Untuk itu digelar rangkaian kegiatan yang dinamakan "Festival Wonosobo Seneng Maca." yang diselenggarakan di Gedung Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Wonosobo, Jateng, mulai Selasa (3/10) hingga Kamis (5/10).
Bupati Wonosobo, Eko Purnomo dalam sambutan pembukaan yang dibacakan Wakil Bupati, Agus Subagyo mengatakan, "Festival Wonosobo Seneng Maca" menjadi momentum bersama, untuk membangun sinergisitas, menjadikan kegiatan membaca sebagai pintu masuk untuk berkreatifitas dan berinovasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Ini bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dan pembangunan kerakter bagi generasi penerus kita," kata Bupati. Selaras dengan itu, bupati mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat, baik swasta, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan serta komunitas, untuk bersama-sama bersinergi mendukung peningkatan minat dan budaya baca masyarakat Indonesia khususnya Wonosobo, bersama-sama mengatasi hambatan minimnya sarana-prasarana perpustakaan, taman bacaan masyarakat, sudut baca, bahkan minimnya buku bacaan yang layak untuk masyarakat harus kita sengkuyung bersama.
Sementara itu Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Wonosobo yang juga Ketua Panitia Penyelenggara, Eko Yuwono mengatakan, "Festival Wonosobo Seneng Maca" ini merupakan kegiatan yang digagas untuk menggelorakan semangat Gerakan Wonosobo Seneng Maca. Sebuah peradaban selalu dibangun dengan tradisi membaca.
"Dari membaca kita akan tahu dunia, dari membaca kita bisa melahirkan karya dan dari membaca kita bisa sejahtera," katanya. Eko Yuwono mengatakan, gencarnya terpaan teknologi informasi dan komunikasi yang dengan cepat menerobos tradisi dan budaya masyarakat. "Kondisi ini berdampak pada perubahan kehidupan masyarakat kita," kata Yuwono. sur/AR-3
Komentar
()Muat lainnya