Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perekonomian Daerah

Kabupaten Bogor Tutup Pendaftaran BPUM Tahap Dua

Foto : ANTARA/Arif Firmansyah

Pekerja memasukkan daging domba kedalam kemasan kaleng dalam proses produksi di Mitra Tani (MT) Farm, Desa Tegalwaru, Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, segera menutup pendaftaran bantuan presiden produktif usaha mikro (BPUM) pada Selasa, 10 Agustus 2021.

"Batas waktu dari pusat sampai 12 Agustus 2021, tapi kita tutup 10 Agustus 2021 karena kita harus melakukan pembersihan data," ungkap Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bogor, Asep Mulyana Sudrajat di Cibinong, Bogor, Jumat (6/8).

Ia mencatat hingga kini sudah ada lebih dari 357.494 pelaku UMKM Kabupaten Bogor yang mendaftar. Angka tersebut menjadi yang tertinggi di Jawa Barat mengingat jumlah penduduk Kabupaten Bogor terbanyak se-Indonesia.

"Jumlah pelaku UMKM di Kabupaten Bogor juga ada banyak, berdasarkan data statistik ada 700.729 pelaku UMKM," kata Asep.

Menurut dia, pendaftaran dibuka secara online melalui https://bit.ly/BPUMBOGORKABTAHAP2 yang bisa diakses setiap hari mulai pukul 13.00 WIB hingga 08.00 WIB.

Baca Juga :
Produk UMKM Tangerang

Persyaratannya yaitu warga negara Indonesia, memiliki KTP elektronik, memiliki usaha mikro yang dibuktikan dengan Nomor Induk Berusaha (NIB) atau Surat Keterangan Usaha (SKU).

Persyaratan lainnya yaitu tidak berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN), anggota TNI-Polri, pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan pegawai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). "Pelaku usaha mikro berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2021, yaitu modal usaha sampai dengan paling banyak 1 miliar rupiah dan hasil penjualan tahunan sampai dengan paling banyak 2 miliar rupiah. BPUM diberikan kepada pelaku usaha yang tidak sedang menerima kredit usaha rakyat (KUR)," tuturnya.

Pengadaan Bansos

Pemkab Bogor juga mencairkan dana biaya tak terduga sebesar 3 miliar rupiah untuk pengadaan bantuan sosial (bansos) tahun 2021.

"Anggaran 3 miliar rupiah tersebut untuk pengadaan 20.000 paket bansos," kata Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor, Supriadi.

Menurutnya, bansos seharga 150 ribu rupiah per paket untuk warga yang isolasi mandiri (isoman) itu hingga 31 Juli 2021 sudah terdistribusi 6.407 paket kepada 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor.

Ia menyebutkan bahwa warga yang tengah melakukan isoman bisa mendaftar kepada pemerintah desa untuk mendapatkan paket bansos berisi bahan makanan tersebut. "Nanti daftar ke desa, desa laporan ke kecamatan, dan di kecamatan laporan data ke kami (Dinsos) agar satu pintu, tidak ada dobel data," kata Supriadi.

Ia meminta kecamatan dan desa agar aktif melakukan pendataan warganya yang tengah melakukan isolasi mandiri karena terpapar Covid-19. "Kita memohon kepada pak camat untuk mengusulkan kembali jika ada warganya yang isoman. Dengan data lengkap maka warga yang isoman mendapatkan bantuan ini," tuturnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top