Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Kabar Gembira, Setelah 10 Tahun Mati Suri Akhirnya Pabrik Pupuk PIM-1 Bisa Beroperasi Lagi

Foto : ANTARA/Rahmad

Pabrik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) mengapresiasi dukungan Kementerian ESDM terutama dalam pasokan gas, sehingga pabrik PIM-2 dipastikan beroperasi kembali untuk mengamankan pasokan pupuk khususnya di wilayah Sumatera bagian utara.

"Kami tegaskan kembali, pabrik PIM-2 tidak mengalami kendala pasokan gas. Saat ini, pasokan gas dari Medco kami yakinkan baik-baik saja. Pada Jumat kemarin sempat mati karena ada kendala teknis di internal, namun kini sudah siap berjalan normal kembali," kata Direktur Utama PIM Budi Santoso Syarif melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (13/3).

Budi mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Kementerian ESDM selama ini dalam mengamankan pasokan gas untuk beroperasinya pabrik PIM, yang merupakan anak usaha BUMN PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) itu.

"Kami sangat berterima kasih atas upaya-upaya yang dilakukan oleh Menteri ESDM yang saat ini juga tengah mengupayakan datangnya lima kargo yang diperuntukkan bagi reaktivasi PIM-1," ujarnya.

Dukungan yang diberikan Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk reaktivasi tersebut, kata dia, memang luar biasa, apalagi di tengah situasi sulit akibat konflik di Eropa Timur, saat negara justru sedang mengalami kekurangan pasokan gas.

"Komunikasi kami dengan Kementerian ESDM dan juga SKK Migas cukup intens terkait hal ini," ucap Budi.

Ia menjelaskan reaktivasi pabrik PIM-1 yang dilakukan beberapa waktu lalu menggunakan LNG sisa dari alokasi kargo tahun 2021.

"Alhamdulillah, pihak Kementerian ESDM akan mengupayakan pengalihan kargo dari tempat lain agar bisa digunakan oleh PIM-1," kata Budi.

Sambil menunggu kargo, lanjut dia, pabrik dimatikan dulu untuk melakukan kegiatan perawatan dan perbaikan. "Karena pabrik sudah lama mati, jadi perlu dilakukan perawatan dengan lebih cermat," tambahnya.

"Berkat pasokan gas yang ada, PIM-1 sudah bisa beroperasi lagi setelah mati suri selama 10 tahun, namun saat ini memang kami matikan lagi dan alokasi gasnya kami gunakan sebagai cadangan bagi PIM-2," kata Budi.

Lebih lanjut, ia mengatakan PIM menargetkan produksi urea sebesar 640 ribu ton tahun ini. "Kami cukup optimis target tersebut dapat tercapai bila pasokan gas dan tambahan kargo bisa kami dapatkan," ujar Budi.

PIM juga sedang melakukan diversifikasi produk dengan membangun pabrik NPK berkapasitas 500 ribu ton per tahun.

"Dengan adanya pabrik baru dan dukungan kuat dari Kementerian ESDM dalam penyediaan gas untuk reaktivasi PIM-1, insya Allah kami dapat semakin mantap mendukung ketahanan pangan melalui penyediaan pupuk, terutama di wilayah Sumatera bagian utara," katanya.

PIM saat ini mempunyai stok pupuk dari lini I hingga III sebesar 60.563 ton. Angka tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan di wilayah tanggung jawab PIM hingga sebulan ke depan. "Pasokan pupuk, khususnya pupuk subsidi, aman sesuai alokasi," ujar Budimenegaskan.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top