Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Kabar Buruk Bagi Putin! Pasukan Elit Keamanan Rusia Paham Perang di Ukraina Telah Selesai

Foto : AP

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu

A   A   A   Pengaturan Font

Christo Grozev, seorang ahli Rusia, percaya elit GRU dan FSB yang merupakan pasukan elit Rusia memiliki informasi yang dapat dipercaya mengenai kondisi perang yang sebenarnya di Ukraina.

"Saya pikir ada elit informasi di dalam pasukan keamanan yang memahami bahwa perang telah selesai. Perang secara doktrinal dibingkai sebagai sesuatu yang harus diselesaikan dalam waktu satu minggu. Apa yang terjadi sekarang ini adalah semacam perang 'kedua', yang belum selesai sampai akhir. Tapi yang pertama sudah selesai. Itu sudah pasti," ujar Grozev seperti dilansir dari The New Voice Ukraine.

Tak hanya itu, Grozev juga menekankan bahwa pasukan Rusia paham bahwa tidak ada jaminan negaranya dapat memenangkan perang yang telah memasuki babak kedua.

"Peluang memenangkan perang kedua juga tidak dijamin. Kami melihat perkiraan yang tidak bisa disebut optimis dari sudut pandang Rusia, dari mereka yang cukup terinformasi dan dapat mengekspresikan pendapat mereka dengan lebih bebas," pungkasnya.

Grozev juga percaya bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan memberikan perintah penggunaan senjata nuklir kecuali dia yakin bahwa perintah itu akan dilaksanakan oleh semua pihak dalam komando. Dirinya meyakini penolakan oleh salah satu dari lima orang dalam rantai komando penggunaan senjata nuklir dapat memicu kudeta.

"Penolakan ini akan menjadi pemicu, kemungkinan besar, untuk kudeta," ujar Grozev.

Menurut Grozev, penggunaan senjata nuklir oleh Rusia hanya dapat diwujudkan apabila Putin yakin kelima orang dalam komando tersebut telah menyetujui proposal tersebut.

"Agar Putin memutuskan untuk memerintahkan penggunaan senjata nuklir, dia harus yakin bahwa semua orang di rantai itu akan mengikuti perintah itu. Karena dia mengerti bahwa bahkan jika salah satu dari lima, yang harus menekan tombol secara berurutan, tidak mengikuti perintah, ini akan menjadi sinyal pembangkangan dan, mungkin, bahkan kematian fisik dirinya sendiri," ujar Grozev.

Grozev percaya ketakutan serupa mencegah Putin memberikan perintah untuk mobilisasi umum angkatan bersenjata dan penduduk Rusia. Perintah seperti itu akan memungkinkan dia untuk secara besar-besaran meningkatkan jumlah pasukan di Ukraina, seperti yang dikutip dariDaily Mail UK.

Tetapi menurut Grozev, perintah itu juga akan menyebabkan 'ledakan sosial' di antara orang-orang Rusia karena itu berarti mengakui 'operasi militer khusus' -yang sampai sekarang dianggap sukses oleh Putin telah gagal.

Lebih lanjut, Grozev mengatakan tanpa menggunakan senjata nuklir atau mobilisasi umum, Rusia hampir tidak memiliki peluang untuk memenangkan perang.

Sebelumnya, The New Voice Ukraine menuturkan bahwa Grozev mengatakan Putin "tidak lagi mempercayai siapa pun" dan telah memutuskan untuk mengambil alih peran panglima tertinggi dalam perang melawan Ukraina.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top