Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar

Junta Tuding Pemberontak Serang Konvoi Truk

Foto : AFP/MYANMAR RADIO AND TELEVISION 

Juru bicara junta Myanmar, Zaw Min Tun

A   A   A   Pengaturan Font

ANGON - Konvoi truk yang membawa barang-barang ke Myanmar dari Tiongkok terbakar dalam apa yang dilaporkan media pemerintah pada Jumat (24/11) sebagai serangan pemberontak yang menambah ketidakamanan yang telah menimbulkan kekhawatiran di negara tetangga Tiongkok.

Kebakaran konvoi di Kota Muse itu terjadi ketika Duta Besar Tiongkok untuk Myanmar bertemu dengan para pejabat tinggi di Ibu Kota Naypyidaw untuk melakukan pembicaraan mengenai stabilitas di perbatasan setelah baru-baru ini ada tanda-tanda bahwa hubungan mereka berada di bawah tekanan yang jarang terjadi.

"Akibat aksi teroris ini, sekitar 120 dari 258 kendaraan yang membawa barang-barang rumah tangga, barang konsumsi, pakaian dan bahan bangunan, musnah akibat kebakaran," lapor surat kabar yang dikelola pemerintah,Global New Light of Myanmar, merujuk pada aliansi oposisi yang melancarkan serangan teroris ofensif terhadap junta sejak Oktober lalu.

Li Kyar Win, juru bicara salah satu pasukan pemberontak, membantah telah membakar konvoi tersebut, dan mengatakan bahwa mereka tidak melakukan serangan yang akan menghancurkan kepentingan rakyat.

Wilayah timur laut Myanmar yang berbatasan dengan Tiongkok selama sebulan terakhir telah diguncang oleh serangan pemberontak etnis minoritas terhadap pasukan penguasa militer Myanmar.

Baik media pemerintah Myanmar maupun kedutaan Tiongkok melaporkan bahwa Duta Besar Tiongkok, Chen Hai, telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Myanmar yang ditunjuk oleh militer Myanmar, Than Shwe, serta para pejabat militer di Ibu Kota Naypyidaw pada tanggal 23 November.

"Mereka membahas hubungan bilateral, kelanjutan pelaksanaan proyek bilateral yang saling menguntungkan, dan kerja sama dalam perdamaian dan stabilitas, serta supremasi hukum di sepanjang wilayah perbatasan," tulis surat kabarGlobal New Light of Myanmar.

Hubungan Pelik

Tiongkok telah mendukung militer Myanmar sejak mereka menggulingkan pemerintahan terpilih dalam kudeta tahun 2021, namun pihak berwenang Tiongkok selama bertahun-tahun memiliki hubungan lintas batas yang pelik dengan faksi-faksi di timur laut Myanmar, yang seringkali berada di luar kendali pemerintah pusat.

Pihak berwenang Myanmar telah lama mencurigai Tiongkok ikut campur dalam mendukung beberapa faksi milisi.

Pada akhir pekan, dalam unjuk rasa yang jarang terjadi di Myanmar, puluhan pengunjuk rasa nasionalis berkumpul di luar Kedutaan Besar Tiongkok di Kota Yangon dengan membawa spanduk dan poster yang mengkritik Beijing.

"Kami meminta pemerintah Tiongkok untuk tidak mendukung kelompok teroris di wilayah utara," demikian bunyi salah satu poster mereka dalam bahasa Inggris.

Juru bicara junta, Zaw Min Tun, kemudian mengatakan bahwa para pengunjuk rasa itu menyerukan agar Tiongkok tidak mendukung pemberontak dan menuding media Barat berusaha menghancurkan hubungan Myanmar dengan Tiongkok. Rtr/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top