Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kudeta di Myanmar 

Junta Tangkapi Politisi Partai NLD

Foto : AFP
A   A   A   Pengaturan Font

YANGON - Seorang politisi National League for Democracy (NLD) pada Minggu (7/3) melaporkan telah terjadi penangkapan terhadap pejabat dari partainya dalam aksi penggerebekan polisi ke markas NLD di Kota Yangon pada Sabtu (6/3) malam.

"Sejumlah pejabat NLD di Yangon ditahan dan kami tak tahu berapa banyak yang diciduk," kata politisi NLD, Soe Win.

Menurut keterangan anggota parlemen NLD, Sithu Maung, di media sosial Facebook, sejumlah anggota pasukan keamanan telah melakukan penggeledahan untuk mencari tahu keberadaan pejabat NLD bernama U Maung Maung.

"Tapi mereka tak bisa menemukannya," tulis Sithu Maung. "Akibatnya saudara laki-laki U Maung Maung dipukuli polisi dan tentara dengan tubuhnya digantung dengan kaki di atas saat disiksa karena mereka tak berhasil menangkap U Maung Maung," imbuh dia.

Terkait penggerebekan oleh pasukan keamanan ini, LSM Former Political Prisoners Society melaporkan seorang tokoh pemimpin masyarakat yang memiliki hubungan dekat dengan NLD bernama Khin Maung Latt, 58 tahun, tewas di wilayah Pabedan, Yangon, akibat siksaan selama interogasi.

"Jasadnya telah diambil dari Rumah Sakit Militer Mingaladon dan saat ini dalam perjalanan ke taman pemakaman umum Yay Way," lapor LSM Former Political Prisoners Society.

Sementara itu media milik negara telah memperingatkan para anggota parlemen yang terlibat dalam kelompok yang menamakan diri mereka sebagai Komite Perwakilan Pyidaungsu Hluttaw yang mengklaim sebagai pemerintahan terpilih yang resmi, bahwa mereka bisa dijerat atas pasal pengkhianatan tingkat tinggi dan bisa dijatuhi hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Junta juga sebelumnya telah menyatakan persona non-grata terhadap anggota Komite Perwakilan Pyidaungsu Hluttaw dan siapapun yang melakukan kontak dengan komite itu bisa diancam hukuman penjara selama 7 tahun.

Pemogokan Umum

Sementara itu ribuan pengunjuk rasa antikudeta pada Minggu kembali turun ke jalan. Berdasarkan informasi di media sosial Facebook, telah terjadi aksi protes di 7 lokasi di Yangon dan 5 lokasi di kota dan kabupaten lainnya.

Dalam aksi protes di Bagan dilaporkan seorang pria berusia 19 tahun tertembak pada bagian rahang dan lehernya dan seorang perempuan berusia 56 tahun terkena peluru karet. "Perempuan itu terkena peluru karet pada kaki kirinya," lapor seorang anggota sukarelawan medis yang enggan disebutkan jati dirinya.

Seorang aktivis yag berasal dari Yangon bernama Maung Saungkha mengatakan bahwa aksi-aksi protes terkoordinasi akan terjadi di beberapa kota dan wilayah dalam dua hari pelaksanaan mogok umum pada awal pekan ini.

"Kami bersedia mati untuk negara ini. Situasi saat ini lebih buruk jika dibandingkan rezim sebelumnya. Pilihannya hidup dalam kondisi saat ini atau kita melakukan perlawanan? Jawabannya kita harus melawan untuk meraih kemenangan," ucap Maung Saungkha.

Menyikapi rencana mogok umum itu, harian milik negara, Global New Light of Myanmar, pada Minggu meminta agar warga jangan bergabung dalam aksi ini. Sementara junta memperingatkan pada pegawai negeri sipil jika mereka ikut serta melanjutkan boikot kerja, maka mereka akan dipecat efektif terhitung mulai Senin (8/3) ini. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top