Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar

Junta Kehilangan Kota Perbata­san

Foto : MyanmarNow
A   A   A   Pengaturan Font

YANGON - Sepekan setelah kelompok-kelompok pemberontak bersenjata lokal merebut kota komersial Rikhawdar di perbatasan India-Myanmar, junta kembali kehilangan satu kota lagi di Negara Bagian Chin pada Jumat (24/11) pekan lalu.

Sebelumnya terjadi bentrokan antara batalion infanteri junta dan aliansi pejuang yang dipimpin oleh Tentara Nasional Chin (CNA), sayap bersenjata Front Nasional Chin (CNF), terjadi pada awal pekan ini di kota kecil Lailenpi, yang terletak di sebelah barat laut Kotapraja Matupi.

Setelah merebut pangkalan utama militer di Lailenpi, yang terletak sekitar lima mil dari perbatasan Myanmar-India dan 50 mil di sebelah selatan Rikhawdar, kelompok-kelompok bersenjata anti-junta mengunggah sebuah klip video yang menunjukkan mereka mengibarkan bendera CNF di pangkalan yang mereka rebut.

"Kami merebut pangkalan dan menguasai Kota Lailenpi," kata juru bicara CNF, Salai Htet Ni, kepadaMyanmar Now.

Kemenangan ini diraih setelah 3 hari serangan terhadap posko junta, yang telah diawaki setidaknya 50 pasukan junta.

"Kami dapat mengatakan bahwa pangkalan ini juga memberikan keamanan bagi komando taktis mereka. Lokasi pangkalan Lailenpi sangat penting untuk berkoordinasi antara CNA dan pasukan pertahanan lokal," kata Salai Htet Ni.

Pasukan perlawanan lokal Chin menguasai sebagian besar rute antara kota-kota di Negara Bagian Chin, di mana medan pegunungan membuat perjalanan menjadi sulit. Hal ini telah menghambat junta dalam mengangkut bala bantuan, dan memaksa mereka untuk lebih mengandalkan serangan udara, menurut Salai Htet Ni.

Pertempuran Menyebar

Tak lama setelah aliansi kelompok bersenjata etnis minoritas meluncurkan Operasi 1027 di Negara Bagian Shan utara pada akhir Oktober lalu, pertempuran juga menyebar di wilayah Sagaing dan di Negara Bagian Karenni dan Chin selama beberapa pekan berikutnya.

Selain menguasai Rikhawdar dan Lailenpi di Negara Bagian Chin, kelompok-kelompok bersenjata antijunta juga telah menguasai Khampat, Wilayah Sagaing, sebuah kota lain di perbatasan India dan Myanmar.

Awal bulan ini, junta mengebom Desa Wai Lu di Kotapraja Matupi, Negara Bagian Chin, meskipun tidak ada pertempuran di daerah tersebut. Serangan udara tersebut menewaskan 11 warga sipil, termasuk delapan anak-anak.

Pada tanggal 30 Maret, serangan udara junta lainnya di Desa Khwaphoe di Kota Thantlang, Negara Bagian Chin telah menewaskan sembilan warga sipil, termasuk dua anak-anak. MyanmarNow/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top