Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar

Junta Gempur Kota Rakhine

Foto : MyanmarNow/thekokang
A   A   A   Pengaturan Font

BANGKOK - Militer Myanmar melancarkan serangan berkelanjutan yang melibatkan jet tempur untuk mendapatkan kembali kendali atas sebuah kota penting dari kelompok etnis minoritas bersenjata, kata para pejuang dan penduduknya pada Rabu (29/11).

Tentara Arakan bergerak ke Pauktaw, sebuah kota berpenduduk 20.000 orang yang dekat dengan pelabuhan laut dalam yang penting di ibu kota Negara Bagian Rakhine barat, pada tanggal 15 November. Hal ini membuka front baru dalam serangan yang dilakukan oleh aliansi kelompok etnis minoritas di Myanmar utara yang telah mengejutkan junta negara tersebut, memutus jalur perdagangan ke negara tetangga Tiongkok dan menyebabkan lebih dari 330.000 orang mengungsi sejak bulan lalu.

Pauktaw telah menjadi salah satu medan pertempuran utama dan penduduk yang dihubungi olehAFPpada Rabu melaporkan pertempuran sengit di dalam dan sekitar kota, yang berjarak 25 kilometer dari Sittwe, ibu kota negara bagian tersebut.

"Mereka (junta) terus menerus menembakkan senjata berat ke kota itu," kata seorang warga kepadaAFPmelalui telepon, yang meminta tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan.

"Kemarin sebuah jet tempur menjatuhkan dua bom yang memicu kebakaran," kata seorang warga yang mengatakan mereka berlindung di desa terdekat, dan menambahkan bahwa kebakaran masih terjadi.

AFPmelaporkan pertempuran di Pauktaw telah berlangsung selama dua pekan terakhir. Namun laporan dari warga, serta pernyataan dari Tentara Arakan (AA), memberikan laporan paling rinci tentang pertempuran untuk menguasai kota tersebut.

Seorang warga Sittwe mengatakan militer menembaki Pauktaw dari pangkalan di sekitar Sittwe.

"Mereka menembakkan artileri dari Sittwe ke kota-kota lain terutama Pauktaw setiap hari, siang dan malam," kata seorang warga. "Kami tidak bisa tidur nyenyak di malam hari karena suara tembakan membangunkan kami di tengah malam," kata warga lainnya.

Rekaman yang dirilis di akunTelegramAA menunjukkan kepulan asap membubung dari Pauktaw dan termasuk suara tembakan.

AA mengatakan pihaknya telah menyelamatkan warga sipil yang masih terjebak. Juru bicara Junta Zaw Min Tun pada Selasa (28/11) mengatakan militer terlibat dalam pertempuran di sekitar Pauktaw, tetapi tidak memberikan rinciannya.

Demi Otonomi

AA selama bertahun-tahun telah berperang demi otonomi penduduk etnis Rakhine di negara bagian yang lokasinya dekat perbatasan Bangladesh.

Mereka adalah salah satu dari puluhan kelompok etnis minoritas bersenjata yang memerangi militer Myanmar sejak kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1948.

Beberapa kelompok menginginkan otonomi yang lebih besar sementara yang lain hanya menginginkan hak untuk menjalankan perdagangan batu giok, obat-obatan dan kayu yang menguntungkan di wilayah mereka.

Para analis mengatakan pertempuran saat ini adalah tantangan militer terbesar bagi junta sejak mereka merebut kekuasaan melalui kudeta tahun 2021. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top