Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Kudeta di Myanmar I Utusan Asean Berencana Kunjungi Myanmar Pekan Depan

Junta Didesak Izinkan Utusan Asean Temui Aung San Suu Kyi

Foto : istimewa

Aung San Suu Kyi

A   A   A   Pengaturan Font

Desakan agar junta di Myanmar menghormati konsensus semakin gencar. Kali ini desakan itu datang dari luar negara anggota Asean dimana mereka sangat prihatin dengan situasi di Myanmar.

SYDNEY - Delapan negara dan kepala diplomatik Uni Eropa pada Jumat (15/10) mendesak agar junta di Myanmar membiarkan utusan khusus dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/Asean) bertemu dengan pemimpin sipil terguling, Aung San Suu Kyi.

Seruan itu muncul saat tumbuh kekhawatiran surutnya komitmen pemerintah militer terkait konsensus lima poin yang disepakati pemimpin junta di Myanmar dengan Asean untuk meredakan krisis berdarah yang meletus setelah kudeta 1 Februari.

Dalam pernyataan bersama, Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, Korea Selatan, Selandia Baru, Norwegia, dan Timor Leste, mengatakan bahwa mereka sangat prihatin dengan situasi mengerikan di Myanmar dan mendesak Naypyidaw untuk terlibat secara konstruktif dengan utusan khusus itu.

"Kami selanjutnya menyerukan kepada militer untuk memfasilitasi kunjungan rutin ke Myanmar oleh Utusan Khusus Asean, dan agar dia dapat terlibat secara bebas dengan semua pemangku kepentingan," demikian bunyi pernyataan bersama mereka, yang isinya juga didukung oleh kepala urusan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell.

Desakan negara-negara internasional itu jelas-jelas mengacu pada sikap junta yang menolak utusan khusus Asean, Erywan Yusof, yang juga menteri luar negeri kedua Brunei, untuk mendapatkan akses untuk menemui Suu Kyi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top