Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kudeta di Myanmar I Junta: Keputusan Asean Ada Faktor Ikut Campur Negara Non-Asean

Junta Amat Kecewa pada Asean

Foto : AFP/Sai Aung MAIN

Pemimpin Junta l Pemimpin junta di Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, saat meninggalkan sebuah rumah sakit di Yangon pada September 2019 lalu. Pada Sabtu (16/10), junta yang berkuasa di Myanmar mengatakan bahwa pihaknya amat kecewa kepada Asean karena tak akan mengundang Min Aung Hlaing pada pertemuan puncak Asean pada akhir bulan ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Asean sepakat hanya akan mengundang perwakilan non-politik dari Myanmar ke pertemuan puncak blok regional itu pada akhir bulan ini. Keputusan itu dicela junta dengan menyatakan hal itu bertentangan dengan tujuan Asean.

YANGON - Junta yang berkuasa di Myanmar pada Sabtu (16/10) mengatakan bahwa pihaknya amat kecewa dengan keputusan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/Asean) yang menyatakan tak akan mengundang pemimpinnya, Min Aung Hlaing, pada pertemuan puncak mendatang, di tengah kekhawatiran blok regional itu atas komitmen pemerintah militernya untuk memecahkan kebuntuan.

"Myanmar sangat kecewa dan sangat keberatan (atas) hasil pertemuan darurat para menteri luar negeri, karena diskusi dan keputusan tentang masalah perwakilan Myanmar dilakukan tanpa konsensus dan bertentangan dengan tujuan Asean," demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Myanmar.

Sebelumnya ketua Asean saat ini, Brunei, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pada pertemuan darurat para menteri luar negeri dari Asean Jumat (15/10) malam, disepakati bahwa perwakilan non-politik untuk Myanmar akan diundang ke KTT Asean yang akan digelar pada 26 Oktober hingga 28 Oktober.

Menanggapi hal itu, juru bicara junta, Zaw Min Tun, mengatakan kepada kantor beritaBBC Burmabahwa ada faktor ikut campur tangan negara-negara non-Asean dalam kesepakatan Asean ini.

Pernyataan Min Tun mengacu pada pembicaraan antara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, dan utusan khusus Asean yang juga Menteri Luar Negeri Kedua Brunei, Erywan Yusof, jelang pertemuan darurat Asean serta adanya tekanan dari Uni Eropa.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top