Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jumlah Penderita Bibir Sumbing Terus Bertambah

Foto : KORAN JAKARTA/HENRY PELUPESSY

SERAHKAN BANTUAN | Manajer Publik Relation PT Sido Muncul Tbk, Sri Wahyuni (keempat dari kiri) menyerahkan bantuan operasi bibir sumbing kepada Direktur Rumah Sakit St Carolus Borromeus Kupang, Herly Soedarmadji (ketiga dari kiri), di Kupang, NTT, baru-baru ini. Bantuan yang diserahkan senilai 111.750.000 rupiah.

A   A   A   Pengaturan Font

KUPANG - Jumlah penderita bibir sumbing di Indonesia masih tergolong tinggi dan menjadi permasalahan serius yang harus segera ditangani. Pertambahan penderita bibir sumbing di Indonesia mencapai7.500orang per tahun. Nusa Tenggara Timur(NTT) merupakan provinsi dengan jumlah penderita bibir sumbing tertinggi di Indonesia, yaitu 8,6persenatau 6-9 per 1.000 penduduk.

"Bibir sumbing adalah kondisi kelainan bawaan yang ditandai dengan adanya celah atau belahan pada bibir bagian atas. Celah tersebut bisa terdapat di tengah, kanan, atau kiri bibir. Sumbing juga bisa terjadi pada langit-langit mulut. Kondisi ini biasa disebut dengan langit-langit sumbing," kata Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat terkait kegiatan bakti sosialoperasi bibir sumbing gratisbagi masyarakat kurang mampu di Kupang, NTT, baru-baru ini.

Angka ini, tambah Irwan, terus meningkat setiap tahun sehingga membutuhkan perhatian lebih dari berbagai kalangan. Hal tersebut mendorong Sido Muncul bekerja sama dengan RS St Carolus Borromeus Kupang dan Yayasan Sinar Pelangi menggelar operasi bibir sumbing gratisbagi masyarakat kurang mampu di Kupang. Sebanyak 30 pasien menjalani operasi di RS St Carolus Borromeus, Kota Kupangdan ditangani tim bedah plastik dari Yayasan Sinar Pelangi.

Menurut Irwan, penyebab bibir sumbing tersebut berkaitan dengan keturunan, perkawinan keluarga dekat, kekurangangizi, infeksi saat kehamilan, dan lainnya. Namun, yang pastiterdapatgangguan penyatuan bibir, gusi, atau langit-langit saat kehamilan trimester pertama. SM/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top