Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jubir: Visi Diplomasi Xi Jinping Ada di Buku Putih "Komunitas Global"

Foto : ANTARA/Media Center G20 Indonesia/Prasetyo Utomo

Arsip - Presiden Tiongkok Xi Jinping menyampaikan pandangannya saat pembukaan KTT G20 Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin menyebut buku putih berjudul "A Global Community of Shared Future: China's Proposals and Actions" adalah wujud visi Presiden Xi Jinping soal diplomasi.

"Dokumen tersebut juga merupakan aksi penting dalam mengimplementasi pemikiran Presiden Xi Jinping tentang sosialisme dengan karakteristik Tiongkok bagi era baru dan pemikiran Presiden Xi Jinping tentang diplomasi. Kami berharap buku putih itu akan membantu masyarakat di semua sektor untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang pentingnya visi ini dan mengetahui cita-cita yang mendasari diplomasi Tiongkok," kata Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, Tiongkok pada Selasa (26/9).

Pada Selasa (26/9), Kantor Informasi Dewan Negara Tiongkok merilis buku putih "A Global Community of Shared Future: China's Proposals and Actions" yang menjelaskan tentang pendekatan baru Tiongkok dalam hubungan internasional, konsep baru tata kelola global dan cetak biru baru untuk dunia yang lebih baik.

Peluncuran buku putih itu disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri yang juga Anggota Biro Politik Pusat Partai Komunis Tiongkok Wang Wi. Dalam pernyataan pembukanya Wang Yi mengatakan buku putih itu merupakan dokumen penting yang menyampaikan secara sistematis komponen inti pemikiran dibalik visi Xi Jinping dan bagaimana visi itu dapat diwujudkan.

"Saya juga ingin menekankan bahwa pertama, visi membangun komunitas global konsisten dengan tren sejarah. Visi ini menanggapi panggilan zaman dan mencerminkan keinginan masyarakat agar ada dunia yang damai, adil dan berkemajuan sehingga visi ini pun menjadi panduan besar yang memimpin arah kemajuan umat manusia," ungkap Wang Wenbin.

Kedua, Wang Wenbin menyebut, buku putih tersebut didukung secara pribadi oleh Presiden Xi Jinping agar dapat diterjemahkan menjadi aksi karena visi itu membawa kemakmuran dan stabilitas serta menciptakan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat di dunia.

"Ketiga, Tiongkok menjadi pendukung sekaligus pelaku dari visi itu. Kami telah aktif mendorong kerja sama 'Belt and Road', kami juga bekerja sama dengan banyak negara untuk membangun komunitas global sehingga dapat merespon dengan tantangan global dan menciptakan tata kelola global yang lebih baik," lanjut Wang Wenbin.

Menurut Wang Wenbin, masa depan yang cerah tidak akan datang begitu saja namun membutuhkan kerja sama dari semua pihak.

"Visi tersebut tidak dapat dicapai semalam dan tentu mewujudkannya bukan hal yang mudah. Tiongkok siap meningkatkan solidaritas dan kerja sama dengan negara-negara di dunia untuk memainkan peran lebih besar dalam kemajuan manusia dan proses modernisasi," kata Wang Wenbin.

Buku putih tersebut menyoroti komitmen Tiongkok untuk membangun tatanan dunia yang lebih adil dan merata yang didasarkan pada kerja sama dan dialog, bukan pemikiran hegemonik dan zero-sum game.

"A Global Community of Shared Future: China's Proposals and Actions" juga menyoroti kontribusi Tiongkok dalam membangun komunitas global, seperti Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI), Inisiatif Pembangunan Global, Inisiatif Keamanan Global, Inisiatif Peradaban Global, dan peran Tiongkok dalam menyelesaikan konflik internasional dan regional.

Misalnya, hingga Juli 2023, lebih dari tiga perempat negara di dunia dan lebih dari 30 organisasi internasional telah menandatangani perjanjian kerja sama Sabuk dan Jalan (BRI) dengan Tiongkok. BRI merupakan inisiatif Tiongkok, tetapi kesempatan dan pencapaian yang dihasilkannya menjadi milik seluruh dunia, kata dokumen tersebut.

Dalam dokumennya, Tiongkok menyebut proyek-proyek yang berhasil dilaksanakan lewat kerja sama BRI, seperti kereta cepat Jakarta-Bandung, kereta Tiongkok-Laos, kereta ekspres Tiongkok-Eropa, dan kereta Mombasa-Nairobi.

Kereta Api Tiongkok-Laos yang mulai beroperasi pada 3 Desember 2021 disebut telah menciptakan lebih dari 110.000 lapangan kerja lokal, dan membantu membangun sekitar 2.000 km jalan dan kanal untuk desa-desa di sepanjang jalur kereta api.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top