Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral

Jokowi Titip TKI di Malaysia ke Anwar Ibrahim

Foto : ANTARA/Hafidz Mubarak A

Bahas TKI di Malaysia - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan pemimpin Partai Keadilan Rakyat Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/8). Pertemuan yang berlangsung dua jam itu membahas soal perlindungan tenaga kerja Indonesia di Malaysia dan perdagangan minyak sawit. (

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo membahas sejumlah hal saat bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Malaysia, Anwar Ibrahim, di Istana Bogor, Kamis (30/8) pagi.

Salah satu yang dibahas adalah soal keberadaan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Negeri Jiran itu.

"Presiden menyampaikan titip WNI di sana. Jadi minta dukungan juga dari Pak Anwar Ibrahim, titip WNI di sana," kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Kamis (30/8).

Retno menuturkan, dalam pertemuan yang berlangsung kurang dari satu jam ini, Presiden Jokowi juga mengingatkan perjuangan menghentikan kebijakan diskriminatif Uni Eropa terkait pembatasan impor minyak sawit.

Hal yang sama juga sempat disampaikan Jokowi ketika menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohammad, pada Juni lalu.

"Presiden juga mengatakan pentingnya kita terus melanjutkan kerja sama dalam memperjuangkan kelapa sawit," kata Retno.

Kehadiran Anwar, kata Retno, merupakan hal wajar karena sedari dulu mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia ini memang sudah berulang kali berkunjung ke Indonesia. Setelah itu, 5 Agustus lalu, Anwar juga memenangkan kursi kepresidenan PKR.

Dia menggantikan istrinya, Wan Azizah Wan Ismail, yang kini sudah menjadi wakil perdana menteri, sebagai presiden partai.

"Beliau berdua sepikiran dalam banyak hal. Pak Anwar ibrahim menyampaikan salam dari Tun (Mahathir Mohammad) karena dua hari sebelum bertemu Presiden bertemu dengan Tun," tuturnya.

Anwar menyatakan Mahathir sangat terkesan atas penyambutan dan pertemuan dengan Jokowi dua bulan lalu dan berkomitmen memperkuat hubungan dengan Indonesia.

"Bahkan, Pak Anwar Ibrahim mengatakan ini adalah waktu yang sangat tepat bagi Indonesia dan Malaysia meningkatkan hubungan," ucap Retno. Anwar sendiri disebut-sebut sebagai "perdana menteri dalam penantian" bagi Malaysia.

Dalam kampanye sebelum pemilu, koalisi yang menaungi partai Mahathir dan PKR sepakat bahwa jika politikus berusia 92 tahun itu menang, dia akan menyerahkan jabatannya kepada Anwar kelak. fdl/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top