Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jokowi: Tinju Itu Tidak Sekadar Bertarung

Foto : YOUTUBE/PRESIDEN JOKO WIDODO
A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Joko Widodo melakukan latihan tinju dengan sang ajudan yang bernama Teddy di Istana Kepresidenan Bogor. Presiden Jokowi berlatih tinju diketahui melalui vlog yang dibuatnya dan didistribusikan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin di Jakarta sejak Sabtu (3/3) malam.

Dalam vlog berjudul JKWVLOG TINJU itu Presiden Jokowi memilih mitra bertinju seorang ajudannya yang bernama Teddy yang disebutnya masih muda. "Yang jadi partner latihan tinju saya sore hari ini ajudan, namanya Teddy, masih muda dan yaa coba kita lihat nanti," kata Jokowi.

Dari vlog tersebut kemudian tampak Jokowi yang mengenakan sarung tinju warna hitam melancarkan serangan pukulan kepada Teddy, namun Teddy hanya bertahan dan tidak melakukan serangan balik. Dalam vlog tersebut, Presiden Jokowi juga mengungkapkan hobinya berolah raga mulai dari panahan, futsal, dan jogging, kini kemudian mencoba latihan olahraga baru baginya yakni tinju. "Saya berlatih bersama Pak Abed. Benar-benar melelahkan tapi juga menyegarkan," katanya.

Jokowi merasakan bahwa olah raga tinju ternyata tidak sekedar latihan bertarung. Menurut dia, di dalamnya ada pelajaran tentang kecepatan tubuh, gerak refleks, dan konsentrasi pikiran. "Satu yang pasti, olahraga tinju membutuhkan ketahanan fisik yang tinggi. Dan tubuh yang sehat dan bugar, melahirkan pikiran yang jernih," kata Mantan Gubernur DKI itu.

Indonesia pernah mempunyai petinju yang mampu menjadi juara dunia, namun hingga kini belum lagi lahir petinju sekelas Ellyas Pical. Petinju-petinju yang pernah mengharumkan nama Indonesia di antaranya, Wongso Suseno. Wongso pernah menjadi juara tinju OPBF (Asia Pasifik) kelas welter pada 1975. Ia mendapatkan gelar itu dengan mengalahkan petinju Korea Chang Kil Lee di Istora Senayan, Jakarta, 28 Juli 1975.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Umar Fadloli, Antara

Komentar

Komentar
()

Top