Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kehidupan Berdemokrasi -- Presiden Sapa Masyarakat di Luar Istana saat HUT RI

Jokowi: Kebebasan Demokrasi Telah Dilampiaskan dengan Fitnah

Foto : Koran Jakarta/M. Fachri

Sidang Tahunan MPR -- Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri), Ketua DPR Puan Maharani (kedua kiri) dan Ketua DPD AA Lanyalla Mahmud Mattalitti (kedua kanan) menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/8). Presiden Jokowi menyampaikan tiga fondasi yang diperlukan untuk mewujudkan visi Indonesia Maju 2045.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengaku sedih karena kebebasan dan demokrasi yang menjadi hak warga negara justru dilampiaskan dengan kedengkian dan fitnah terhadap dirinya.

"Yang membuat saya sedih, budaya santun, budi pekerti luhur bangsa ini, kok kelihatannya mulai hilang. Kebebasan dan demokrasi digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah," kata Jokowi saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (16/8) kemarin.

Mengawali pidatonya itu, Jokowi menyinggung bahwa saat ini negara sedang memasuki tahun politik menjelang Pemilu Serentak 2024.

Jokowi pun menyinggung foto dirinya sudah banyak terpampang di baliho, mulai tingkat kabupaten hingga provinsi. Namun, foto dia itu pun tidak sendirian, melainkan disandingkan dengan bakal calon presiden.

Jokowi mengatakan bahwa boleh-boleh saja tokoh-tokoh bakal capres memampang foto mereka bersama dirinya. Namun, dia juga merasa posisinya sebagai orang nomor satu di Indonesia itu tidak senyaman yang dipersepsikan banyak orang.

Dia menambahkan ada tanggung jawab besar yang harus dia emban karena banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan.

Cacian dan Makian

Dengan adanya media sosial, Jokowi mengatakan apa pun bisa sampai ke dirinya, mulai dari masalah rakyat hingga kemarahan, makian, dan fitnah terkait dirinya. Semua itu bisa dengan mudah disampaikan lewat media sosial. "Saya tahu ada yang mengatakan saya ini bodoh, tidak tahu apa-apa. Ya, ndak apa, sebagai pribadi, saya menerima saja," kata Jokowi.

Namun demikian, dia menghargai bahwa tidak semua masyarakat bertindak demikian. Mayoritas masyarakat, menurut Jokowi, bahkan kecewa dengan makian yang disebut dengan polusi budaya tersebut. "Cacian dan makian yang ada justru membangunkan nurani bangsa untuk bersatu menjaga moralitas ruang publik," ujar Jokowi.

Dia lalu mengajak masyarakat Indonesia untuk bersatu menjaga mental agar bisa melangkah maju, menjalankan transformasi bangsa, dan menuju Indonesia Emas 2045.

Presiden juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas dukungan yang diberikan kepadanya selama menjalankan pemerintahan. "Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pimpinan lembaga tinggi negara, para ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemimpin adat; kepada guru, budayawan, tenaga kesehatan dan awak media, kepada partai politik, politisi, aparat pemerintah dan TNI/Polri, serta kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah memberikan dukungan selama ini," kata Jokowi.

Sementara itu, Presiden Jokowi menyapa masyarakat yang hadir di luar Istana Kepresidenan, Jakarta, menjelang upacara penurunan Bendera Merah Putih dalam rangka perayaan HUT ke-78 RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/6) sore.

Awalnya, Jokowi menghampiri tamu undangan yang hadir di halaman Istana Merdeka. Jokowi yang mengenakan setelan jas berwarna biru menyalami dan melayani permintaan swafoto dari para tamu undangan.

Selanjutnya, dengan pengawalan ketat Paspampres, Jokowi berjalan keluar gerbang Istana Kepresidenan untuk menemui masyarakat di kawasan Medan Merdeka Utara yang tidak bisa masuk ke Istana.

Perayaan HUT ke-78 RI di Istana Kepresidenan, dimeriahkan dengan pemasangan berbagai ornamen bertemakan Gemilang Indonesia. Perayaan HUT RI tahun 2023 terinspirasi dari simbol lambang negara burung Garuda yang gagah dengan kelopak anggrek bulan, mencerminkan puspa pesona dan melati, puspa bangsa, serta warna emas simbol kejayaan Indonesia.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top