Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jika Menang Pilpres Trump Akan Ajak Elon Musk Masuk ke Kabinet

Foto : Antara/REUTERS/Carlos Barria

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada hari Senin (19/8), mengatakan, ia akan menawarkan jabatan di kabinet kepada triliuner teknologi Elon Musk, jika menang dalam pemilihan presiden November mendatang.

Dikutip dari Huff Post, pengumuman itu menyusul acara kampanye Trump, di York, Pennsylvania, saat menjawab pertanyaan tentang keringanan pajak untuk kendaraan listrik. Trump mengatakan ia akan mempertimbangkan untuk menghentikannya, dan juga terbuka untuk menugaskan peran kabinet atau penasihat kepada Musk, salah satu pendiri dan CEO Tesla Motors.

"Dia orang yang sangat cerdas. Saya pasti akan melakukannya, jika dia mau melakukannya, saya pasti akan melakukannya. Dia orang yang brilian," kata Trump.

Rencana terbaru Trump selaras dengan interaksi dua jam antara kedua triliuner itu minggu lalu di platform media sosial Musk.

"Saya pikir akan sangat bagus jika ada komisi efisiensi pemerintah yang mengkaji hal-hal ini dan memastikan bahwa uang pembayar pajak, dibelanjakan dengan cara yang baik. Saya akan senang membantu komisi semacam itu," kata Musk kepada Trump.

Tujuan dari komisi yang disarankan adalah untuk memangkas pengeluaran pemerintah. "Anda adalah pemotong terhebat," kata Trump kepada Musk selama percakapan mereka minggu lalu.

"Maksud saya, saya melihat apa yang Anda lakukan. Anda masuk, Anda hanya berkata: 'Anda ingin berhenti?' Mereka mogok kerja, saya tidak akan menyebutkan nama perusahaannya, tetapi mereka mogok kerja. Dan Anda berkata: 'Tidak apa-apa, Anda sudah keluar semua."

(Musk telah memberhentikan sebagian besar pekerja di Twitter sejak mengambil alih media sosial itu. Menanggapi keluhan tentang kondisi tempat kerja yang buruk pada tahun 2022, ia juga memberi ultimatum kepada para pekerja : "bekerja berjam-jam dengan intensitas tinggi" atau menerima pesangon selama tiga bulan.)

Meskipun keduanya memiliki hubungan yang tidak mulus, keadaan tampaknya telah berubah. Pada hari Kamis, Trump mengunggah video deepfake di X yang memperlihatkan dia dan Musk sedang berdansa. Sebelumnya, Musk, yang sebelumnya mengkritik Trump dan sempat menjadi anggota tim penasihat ekonomi Trump selama masa jabatan pertamanya, mendukungnya bulan lalu setelah percobaan pembunuhan terhadap Trump.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top