Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Jet Tempur SU-35 Rusia Muncul di Pangkalan Udara Bawah Tanah Iran

Foto : Istimewa

Analisa citra satelit terbaru menunjukkan model skala besar dari jet tempur generasi 4+ Rusia, SU-35, di pangkalan udara Eagle 44.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Kalangan intelejen Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengungkapkan keberadaan pesawat tempur generasi 4+ buatan Russia, SU-35 di salah satu pangkalan udara Iran.

Dikutip dari The New York Times, sejak September 2022, pejabat militer Iran secara terbuka mengungkapkan rencana pembelian 24 Su-35. Selanjutnya, pada 7 Februari, Iran meluncurkan video propaganda pangkalan udara bawah tanah baru yang disebut "Eagle 44".

Rusia belum mengkonfirmasi kesepakatan itu, tetapi rincian dalam foto satelit AS menunjukkan Iran setidaknya membuat persiapan untuk kedatangan SU-35, yang menurut para pejabat akan terjadi akhir tahun ini. Ini akan menjadi peningkatan paling signifikan negara itu untuk armada jet tempurnya yang menua dalam beberapa dekade.

Analisa citra satelit terbaru menunjukkan apa yang tampak sebagai model skala besar dari jenis jet tempur itu di Eagle 44. Gabungan perincian menandakan dua hal tentang rencana Iran: para pejabat optimis tentang pengiriman pesawat-pesawat ini, dan mereka mungkin bermaksud menggunakan Eagle 44 untuk menampungnya.

Mantan analis citra pemerintah AS dan Direktur Senior Aplikasi Misi di HawkEye 360, sebuah perusahaan yang melacak emisi frekuensi radio di seluruh dunia, telah mengidentifikasi dua pesawat tempur di area konstruksi Eagle 44. Salah satu sesuai dengan dimensi Su-35 Rusia.

"Ini kemungkinan untuk penilaian
apakah pesawat itu dapat
bermanuver dan ditempatkan di seluruh fasilitas bawah tanah itu," tulis Biggers pada Times.

Sedangkan penampakan pesawat lainnya diperkirakan masih termasuk yang ada dalam inventaris Angkatan Udara Iran. "Bukan Su-35, tetapi diharapkan (tiba) pada awal 2023 karena Teheran terus mendukung perang Rusia di Ukraina," tambah Biggers.

Kerja sama militer antara Rusia dan Iran telah dipercepat oleh isolasi internasional Rusia dan kebutuhan pasokan militer setelah invasi ke Ukraina. Pemerintahan Biden menggambarkan hubungan yang lebih dekat inu "berbahaya", dan yakin pilot-pilot Iran sudah menerima pelatihan tentang pesawat terbaru.

"Pesawat tempur ini akan secara signifikan memperkuat Angkatan Udara Iran dibandingkan dengan tetangga regionalnya," kata juru bicara Gedung Putih, John Kirby, pada jumpa pers bulan Desember.

Pangkalan udara Eagle 44 dinilai masih menjalani beberapa peningkatan untum persiapan pengiriman. Pintu masuk terowongan yang terlihat dalam rekaman video mungkin terlalu sempit untuk menampung jet Rusia yang lebar. Tetapi analisis The Times menunjukkan bahwa terowongan lain, mungkin untuk pesawat yang lebih besar, masih dalam pembangunan.

Perang Ukraina mendekatkan Iran-Rusia

Menyusul kemunduran di medan Ukraina, Rusia semakin beralih ke Iran untuk pasokan militer, termasuk drone kamikaze yang sering digunakan untuk melakukan serangan terhadap kota-kota besar seperti Kyiv. Penjualan Su-35 bisa menjadi cara untuk membalas budi.

"Dukungan Iran untuk Rusia di Ukraina tampaknya menjadi bagian dari pakta kerja sama pertahanan yang lebih besar," kata Afshon Ostovar, pakar keamanan nasional di Sekolah Pascasarjana Angkatan Laut.

"Iran dapat memperoleh manfaat dari kerja sama Rusia dan transfer senjata dalam beberapa cara, tetapi dua bidang utama di mana kerja sama dapat menjadi dorongan bagi Iran adalah melalui transfer pesawat canggih Rusia dan sistem anti serangan udara, seperti S-400," terangnya.

Ostovar mengatakan, fasilitas bawah tanah yang baru bisa menjadi investasi yang efektif dalam membangun pertahanan yang kuat, tetapi mungkin berlebihan untuk hanya menampung armada Iran saat ini yang terdiri atas pesawat AS dan Rusia dari era Perang Dingin.

"Saya akan menyamakannya dengan garasi baru yang sangat mewah untuk Trans Am lama milik kakek," kata Ostovar. "Jika Iran mendapatkan platform udara yang lebih canggih dari Rusia, seperti yang telah dikabarkan sebagai bagian dari dukungan Iran ke Rusia di Ukraina, atau dari Tiongkok suatu saat nanti, maka pangkalan bawah tanah akan lebih masuk akal," ungkapnya.

Sepuluh tahun pembangunan

Eagle 44 berada di daerah pegunungan di Provinsi Hormozgan selatan Iran, hanya 100 mil sebelah utara Selat Hormuz, jalur air strategis yang sangat penting untuk pasokan minyak global. Dari citra Landsat milik US Geological Survey, Pembangunan fasilitas bawah tanah itu telah berlangsung selama 10 tahun.

Tinjauan terhadap citra satelit di area tersebut menemukan bahwa aktivitas konstruksk dimulai pada Agustus 2013, dengan pekerjaan penggalian di fasilitas bawah tanah terlihat pada awal 2014. Pada Februari 2023, terlihat lima pintu masuk terowongan yang mengarah ke tempat perlindungan bawah tanah.

Saat itu belum jelas apakah tujuan penggunaan fasilitas bawah tanah selalu untuk pangkalan Angkatan Udara. Pembangunan lapangan terbang dimulai setelah Mei 2021, hampir delapan tahun setelah aktivitas pengamatan pertama di lokasi tersebut.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top