Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Jepang: Tiongkok Tingkatkan Kemampuan Operasi "Zona Abu-abu" di Wilayah Sengketa

Foto : antara/reuters

Kapal Penjaga Pantai Tiongkok berpatroli di Beting Scarborough yang disengketakan, 5 April 2017.

A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Militer Tiongkok meningkatkan kemampuan melakukan tindakan agresif operasi "zona abu-abu" yang bagaimana pun gagal dalam melakukan serangan bersenjata di perairan yang diperebutkan dengan Jepang.

Hal itu disampaikan oleh lembaga kajian Kementerian Pertahanan Jepang pada Jumat (25/11).

Partai Komunis Tiongkok telah memperkuat angkatan bersenjata dan organisasi non-militernya melalui restrukturisasi dan reformasi di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, kata Institut Nasional Jepang untuk Studi Pertahanan dalam laporannya tentang Keamanan Tiongkok 2023.

"Beijing berusaha untuk menciptakan situasi zona abu-abu terus-menerus dan memberikan tekanan pada lawan karena menghindari bentrokan militer dengan negara lain," kata laporan tahunan lembaga Jepang itu.

Kemampuan Tiongkok dalam situasi zona abu-abu telah mengalami peningkatan, yang menurut laporan itu, berasal dari integrasi Penjaga Pantai Tiongkok dan milisi maritim ke dalam komando militer.

Laporan itu juga menyebutkan tentang penumpukan peralatan oleh kelompok-kelompok pertahanan Tiongkok itu.

Laporan tersebut disampaikan saat Tokyo dan Beijing berselisih mengenai Kepulauan Senkaku, yakni sekelompok pulau kecil di Laut Tiongkok Timur yang dikelola oleh Jepang tetapi diklaim oleh Tiongkok .

Tiongkok telah mengirimkan sejumlah kapal resminya ke wilayah perairan Jepang di sekitar pulau-pulau tersebut dalam upaya untuk menegaskan klaimnya atas kepulauan yang disebutnya dengan nama Diaoyu.

"Penjaga pantai dan milisi maritim Tiongkok telah meningkatkan aktivitas mereka sejak 2010-an," kata Shinji Yamaguchi, peneliti senior di lembaga kajian itu dan salah satu penulis laporan tersebut.

"Mereka juga mempersenjatai diri," kata Yamaguchi kepada wartawan.

Pada 2018, Penjaga Pantai Tiongkok ditempatkan di bawah komando Pasukan Polisi Bersenjata Rakyat Tiongkok, yakni sebuah pasukan paramiliter yang diawasi oleh Komisi Militer Pusat negara itu.

Penjaga pantai Tiongkok menggunakan sikap yang lebih keras di Laut Tiongkok Selatan daripada di Laut Tiongkok Timur, menurut laporan itu.

Beijing mengklaim wilayah Laut Tiongkok Selatan yang bertentangan dengan negara-negara tetangganya, seperti Filipina dan Vietnam.

"Tiongkok juga telah melakukan lebih banyak upaya untuk 'operasi perluasan pengaruh' melalui aktivitas media sosial dan sejumlah cara lain dalam upaya untuk 'memperbaiki kesalahan persepsi' Barat dan secara aktif menyebarkan perspektif dan narasi Tiongkok di dalam dan luar negeri," kata laporan itu.

Menyebarkan berita palsu dan operasi pengaruh lainnya terhadap Taiwan adalah "contoh paling mencolok" dari langkah Tiongkok, yang menurut laporan itu, telah menimbulkan "ancaman besar" terhadap pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dan menunggu untuk dipersatukan kembali dengan Tiongkok daratan, jika perlu dengan kekerasan.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top