Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Jepang Meluncurkan Kapal Selam Bertenaga Baterai Lithium-ion Pertama di Dunia, Senjata Andalan untuk Menghadapi Tiongkok

Foto : Istimewa

Keuntungan dari sistem propulsi hybrid diesel-listrik adalah kapal dapat bergerak lebih cepat, hampir tanpa suara, dan memiliki jejak panas yang minimal.

A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Hakugei atau "Paus Putih, itulah nama kapal selam terbaru milik Pasukan Bela Diri Maritim Jepang. Dengan haluan terbungkus lambang matahari terbit, pekan lalu Kawasaki Heavy Industries menyerahkan kapal berbobot 3 ribu ton itu kepada Kementrian Pertahanan Jepang.

Hakugei bukan alutsista sembarangan.
Proyek senilai 5,4 miliar dolar AS ini akan menjadi pengubah permainan, terutama di kawasan yang melihat potensi ancaman dari Tiongkok dan Korea Utara.

Dilansir oleh Nikkei Asia, dengan kemampuan membawa 30 rudal, itu ditenagai baterai lithium-ion, memungkinkan kapal kelas Taigei tersebut bertahan di bawah air lebih lama, dan paling penting, lebih senyap.

Bekerja persis seperti kendaraan hybrid, baterai mengisi sistem saat beroperasi dengan diesel. Setelah kapal selam berada di air yang dalam, mode operasi dialihkan ke daya baterai.

"Dengan baterai, mesin kapal selam ini tidak mengeluarkan suara apapun. Sedangkan kapal selam bertenaga nuklir tidak bisa mematikan reaktornya," bunyi laporan Nikkei.

Selain bergerak hampir tanpa suara dan memiliki jejak panas yang minimal, keuntungan dari sistem propulsi ini adalah dorongan energi memungkinkan Hakugei berakselerasi dengan cepat, dianggap sebagai lompatan dari sistem Air Independent Propulsion (AIP).

Perubahan Jepang

Tantangan dari Tiongkok telah memaksa negara yang damai ini untuk berubah.
Pertama, Jepang mengubah kebijakan pertahanan nasionalnya dan kini mengubah armada kapal selamnya.

Menurut laporan oleh Asia Nikkei, Jepang telah lama secara diam-diam meningkatkan kemampuan kapal selamnya, memasukkan beberapa kapal selam semacam itu ke dalam armadanya yang cukup berbahaya.

Dipadukan dengan kapal selam konvensional, kini Jepang selangkah lebih maju dari Tiongkok dalam hal kapal selam.
Menurut para ahli Amerika Serikat, armada kapal selam yang kuat ini akan mampu mempertahankan Laut Tiongkok Timur dalam kemungkinan krisis Taiwan.

"Juga, jika Tiongkok melakukan tindakan apa pun di Samudera Pasifik, itu akan mendapat balasan yang setimpal. Kapal selam baru Jepang akan dapat mencegah kapal Tiongkok berpatroli di mana pun di laut. Karena alasan yang satu ini, kini pasukan Jepang terbukti lebih bisa membantu pasukan Amerika," kata laporan itu.

Saat ini, Jepang memiliki empat kapal selam. Dari jumlah tersebut, dua dari kategori Taigi dan dua dari kelas Sorsu. Mesin kapal selam ini menggunakan baterai Lithium Ion. Menurut penyedia baterai yang berbasis di Kyoto GS Yuasa, baterai lithium-ion mengisi ulang lebih cepat daripada baterai timbal-asam.

"Mereka juga memiliki tingkat debit yang lebih tinggi dan kapasitas energi yang lebih tinggi. Juga, baterai ini dapat tinggal di air untuk waktu yang lama," ujarnya.

Kapal selam baru Jepang ini juga menjadi penting karena Beijing juga mengincar kapal selam dengan baterai lithium-ion. Pada tahun 2030, Tokyo berharap telah memiliki 12 kapal selam jenis ini.

Hakugei akan bergabung dengan Pangkalan Angkatan Laut Kure Pasukan Bela Diri Maritim di Hiroshima. Kapal selam ini akan menggantikan kapal selam kelas Oyashio yang dipensiunkan setelah 25 tahun masa operasi.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top