Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo, tentang Sosok Kapolri

Jenderal Sigit Sosok Polisi Modern yang Tegas dan Santun

Foto : ANTARA/SUTARMI

Tjahjo Kumolo

A   A   A   Pengaturan Font

Lalu, seperti apa pandangan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo, terhadap Kapolri pilihan Presiden Jokowi ini? Berikut petikan wawancaranya.

Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi jadi Kapolri baru. Di mata Bapak, sosok Kapolri pilihan Presiden ini seperti apa?

Sebelumnya, saya mengucapkan selamat atas dilantiknya Pak Sigit sebagai Kapolri oleh Bapak Presiden dan setelah serah terima jabatan dengan Kapolri Jenderal Idham Azis, Jenderal Sigit langsung menyampaikan commander call dalam jajarannya dan langsung bersilaturahmi dengan pimpinan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang sebelumnya silaturahmi dengan mantan Kapolri dan pimpinan parpol.

Saya pikir, pilihan tunggal Bapak Presiden ini telah melalui pertimbangan yang matang dari berbagai sisi, baik dari sisi kapasitas, kapabilitas, kualitas, chemistry, kepercayaan, dan jejak rekam kerjanya.

Seperti diketahui, dari sisi jejak rekamnya sebagai Kabareskrim, misalnya, Pak Sigit menunjukkan bukti. Tidak banyak bicara, tapi banyak bekerja. Beberapa kasus besar bahkan diungkap Bareskrim di bawah Pak Sigit. Artinya dari sisi kapasitas, kapabilitas, dan kualitas, tak diragukan lagi. Saya pikir Bapak Presiden sudah merekam itu semua, karenanya yakin mengajukan Pak Sigit sebagai calon tunggal Kapolri.

Dari sisi chemistry dan trust juga terpenuhi. Bapak Presiden ini kan sudah lama mengenal Pak Sigit. Artinya, sudah lama pula tahu dan paham seperti apa karakter Pak Sigit sebagai seorang polisi.

Beliau kenal dengan Pak Sigit ini sejak masih di Solo. Ini kan lama sekali. Pastinya, Bapak Presiden ibaratnya sudah tahu luar-dalam seperti apa Pak Sigit ini. Karenanya yakin mengajukan sebagai calon tunggal Kapolri.

Pak Sigit figur yang tenang, tegas, santun, ramah, saya yakin mampu merangkul seluruh elemen masyarakat demi menjaga ketertiban masyarakat dan penegakan hukum.

Kedekatan ini nantinya tidak mengganggu, mungkin ada anggapan Jenderal Sigit diajukan sebagai calon Kapolri karena dekat dengan Presiden. Tanggapan Bapak?

Begini, dalam memilih pejabat atau orang yang akan mengisi posisi strategis itu, satu yang harus dipertimbangkan itu adalah masalah trust. Masalah kepercayaan. Karena kalau sudah percaya, ini kan akan menimbulkan chemistry.

Nah, Bapak Presiden memilih Pak Sigit karena percaya. Artinya ada trust. Percaya kemampuannya. Percaya kepribadiannya. Percayalah kinerjanya. Percaya karakternya. Dan ini lahir jika kita ini sudah mengenal lama orang itu. Begitu juga dengan pilihan Bapak Presiden pada Pak Sigit.

Yang diperlukan Bapak Presiden Jokowi adalah kepercayaan, loyalitas, dan tegak lurus. Tidak punya agenda politik lainnya dan itu menurut saya sebagai pembantu Presiden Jokowi.

Tentang visi Polri Presisi yang dipaparkan Jenderal Sigit saat menjalani fit and proper test di DPR menurut Bapak bagaimana?

Saya menilai makalah Pak Sigit yang berjudul Transformasi Menuju Polri yang Presisi: Prediktif-Responsibilitas-Transparansi Berkeadilan, itu sangat luar biasa. Visi Polri Presisi yang hendak diwujudkan Pak Sigit di institusi Polri, menunjukan tekad dan komitmen beliau yang ingin mewujudkan Polri atau kepolisian yang modern dan profesional, Polri merupakan organisasi besar dan Polri harus meningkatkan profesionalisme serta Polri harus dipercaya masyarakat.

Sehingga, Polri mampu ikut mengorganisir dan menggerakkan masyarakat di lingkungan, di mana bertugas serta Polri mendukung setiap kebijakan pemerintah. Untuk itu, semua Polri harus melakukan dialog dan pendekatan dengan semua pihak dan Polri terbuka terhadap kritik membangun. Ini yang saya tangkap dari pemikiran Kapolri yang baru. Polri akan bersinergi dengan semua elemen masyarakat.

n agus supriyatna/P-4


Redaktur : Khairil Huda

Komentar

Komentar
()

Top