Senin, 16 Des 2024, 00:02 WIB

Jenderal Bintang Empat Akan Lakukan Ini untuk Dukung Swasembada Pangan

Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak (dua kiri) melakukan jumpa pers selepas acara penutupan Kejuaraan Nasional Judo Kasad Cup XV Tahun 2024 di GOR Nanggala, Kompleks Kopassus Cijantung, Jakarta, Minggu (15/12/2024).

Foto: ANTARA/Genta Tenri Mawangi.

Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengungkapkan rencana pembentukan batalyon infanteri (yonif) teritorial pembangunan di beberapa daerah di Kalimantan, termasuk Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Dia menegaskan pembentukan batalyon baru itu untuk mendukung ketahanan pangan dan swasembada pangan, yang merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Sudah dikonsepkan ada batalyon, terus ada kompi produksi. Kalau nanti batalyon dibentuk, ada tempatnya seperti di Wanam dan di Kurik, itu mereka akan fokus. Itu kan batalyon tempur sebetulnya, nanti kan ada di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, nanti kan ada batalyon-batalyon, kita gabung semua,” kata Kasad menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers di Jakarta, Minggu.

Wanam dan Kurik merupakan wilayah di Kabupaten Merauke, Papua, yang saat ini dipersiapkan pemerintah untuk menjadi lumbung pangan program swasembada pangan.

Maruli mengatakan untuk mencetak sawah yang luasnya ratusan ribu hektare, TNI AD tidak hanya dapat mengandalkan bintara pembina desa (babinsa), karena pengerjaan lahan seluas itu membutuhkan prajurit dalam jumlah besar, setidaknya se-batalyon.

“Babinsa cuma satu orang, satu desa. Gak mungkin dia ngurusNgurus 1.000 meter itu setengah mati, harus batalyon. Kita mau main ratusan ribu hektare lho ini. Kalau babinsa cuma petak-petak saja,” kata Maruli.

TNI Angkatan Darat pada 2 Oktober 2024 membentuk lima Yonif Teritorial Pembangunan di Papua, yaitu Yonif 801/Ksatria Yuddha Kentswuri bermarkas di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua; Yonif 802/Wimane Mambe Jaya bermarkas di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua; Yonif 803/Nduka Adyatma Yuddha bermarkas di Kabupaten Boven Digoel di Provinsi Papua Selatan; Yonif 804/Dharma Bhakti Asasta Yudha bermarkas di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan; dan terakhir Yonif 805/Ksatria Satya Waninggap bermarkas di Sorong, Papua Barat Daya.

Yonif-yonif itu, yang merupakan satuan tempur TNI AD mempunyai spesifikasi khusus produksi, di antaranya untuk produksi pangan.

“Batalyon-batalyon ini di bawah komando daerah militer (kodam), ada Kodam XVIII/Kasuari dan Kodam XVII/Cenderawasih. Batalyon ini punya spesifikasi untuk ada batalyon konstruksi, ada batalyon produksi. Kami akan melaksanakan program pertanian di wilayah Papua dan batalyon-batalyon ini akan membantu," kata Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto saat acara peresmian lima batalyon baru itu di Jakarta pada 2 Oktober 2024.

Lima yonif itu masing-masing diperkuat oleh 691 prajurit TNI AD yang berasal dari Papua dan didatangkan dari daerah-daerah lain antara lain dari Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: