Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 11 Des 2024, 17:56 WIB

Jenazah Nelayan Hilang di Pesisir Selatan, Ditemukan Tim SAR

Tim SAR bersama tim gabungan berhasil menemukan nelayan yang hilang karena cuaca buruk di Pesisir Selatan. Nelayan tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Foto: (ANTARA/HO-BPBD Pessel)

PAINAN - Unit Siaga SAR Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, menemukan satu orang lagi nelayan yang hilang ditelan ombak di perairan Muaro Kandis, Nagari Punggasan Utara, Kecamatan Linggo Sari Baganti.

Koordinator Unit Siaga SAR Pesisir Selatan, Anggi Prayoga di Painan, Rabu mengatakan satu orang tersebut, Keri (42), ditemukan dalam keadaan meninggal pada Rabu (11/12) pukul 14.10 WIB.

Ia mengatakan pihaknya menemukan korban sekitar 4 mil dari lokasi korban dinyatakan hilang ditelan ombak.

“Ditemukan pukul 14.10 WIB, tetapi jenazah baru tiba di tepi pantai satu jam kemudian karena evakuasi korban ke pinggir pantai terkendala angin kencang dan hujan,” ujarnya.

Karena kendala cuaca buruk itu, kata Anggi, tim SAR tidak membawa jenazah ke pantai Muaro Kandis karena akan memakan waktu lebih lama lagi. Agar evakuasi jenazah cepat dilakukan, pihaknya membawa jenazah ke pantai Sungai Uba di Inderapura karena tempat itu pantai terdekat dari tempat ditemukannya jenazah.

“Jenazah langsung dibawa keluarganya ke rumah duka. Kami sebenarnya ingin membawa jenazah ke rumah sakit untuk divisum, tetapi keluarga tidak mau,” ucapnya.

Sehari sebelumnya, pihaknya menemukan jenazah rekan Keri, yaitu Antan (49), 1,5 mil dari lokasi korban dinyatakan hilang. Antan juga ditemukan dalam keadaan meninggal.

Anggi menginformasikan bahwa pencarian dua nelayan yang hilang tersebut dimulai pada Senin (9/12) sekitar pukul 13.00. Pencarian tersebut dilakukan oleh 20 personil gabungan yang terdiri atas personil Unit Siaga SAR Kabupaten Pesisir Selatan, kepolisian, TNI, BPBD Pesisir Selatan. Ia menyebut bahwa nelayan lain juga ikut mencari korban sambil melaut.

“Pencarian korban terkendala angin kencang dan gelombang tinggi,” tuturnya.

Perihal hanyutnya kedua nelayan tersebut, Anggi menceritakan bahwa sebenarnya ada empat nelayan yang pergi melaut bersamaan dengan menggunakan perahu kecil atau biduk pada Senin (9/12).

Satu biduk isinya dua orang. Keempatnya diterjang gelombang dengan tinggi sekitar 1 hingga 1,5 meter akibat angin kencang. Masing-masing satu penumpang biduk tersebut hilang, sedangkan dua nelayan lainnya berenang ke tepi pantai dan selamat. Dua orang yang hanya tersebut bernama Antan dan Keri.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan, Defrisiswardi, mengatakan bahwa angin kencang dan hujan deras melanda Pesisir Selatan sejak 1 Desember. Angin tersebut sudah menumbangkan tujuh pohon di sejumlah kecamatan di Pesisir Selatan dan menewaskan satu orang warga karena dapurnya ditimpa pohon tumbang.* Ant

Redaktur: -

Penulis: Opik

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.