Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pramadita Tasmaya (Riel), CEO PT Alif Aza Asia (Suqma)

Jeli Memanfaatkan Pasar

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Pramadita Tasmaya atau Riel sukses mengembangkan Suqma sebagai merek fesyen dengan berbagai pilihan koleksi yang siap bersaing dengan industri lokal maupun global.

Butuh orang keberanian untuk meninggalkan pekerjaan lama demi menggeluti pekerjaan baru. Sejuta tantangan tentu menanti. Jika tak kuat maka keputusan berhenti dari pekerjana lama mejadi sebuah kesalahan terbesar. Namun, jika kuat dan sukses maka keputusan itu adalah pilihan yang terbaik dalam hidupnya.

Itulah yang dilakukan oleh Riel Tasmaya, Chief Executive Officer (CEO) PT Alif Aza Asia, perusahaan pemegang merek fesyen muslim ternama Suqma. Pria dengan nama lengkap Pramadita Tasmaya ini memutuskan untuk berhenti bekerja dari salah satu lembaga perbankan pada tahun 2015, kemudian hijrah ke dunia fesyen. Riel bahkan menjadi salah satu penakluk dunia fesyen melalui Muslimmarket.com.

"Saya memutuskan untuk berhenti. Ingin coba hal baru, yang bagi saya sangat menjanjikan ke depannya. Tentu tidak mudah untuk buat keputusan seperti ini, karena saya harus tinggalkan dunia lama, dunia hitung-menghitung lalu masuk ke dunia yang sangat kontras dari sebelumnya, fesyen," ungkap Riel kepada Koran Jakarta, pekan lalu.

Kendati terbilang baru, namun pria kelahian Bandung, 26 November 1978, ini sangat optimistis dengan usaha yang baru dirintisnya. Dari Muslimmarket.com itulah berkembang Suqma, merek yang sangat kekinian. Saat pertama kali muncul pada tahun 2017, Suqma melejit jauh mengalahkan merek baru lainnya. Omzetnya bahkan unggul 20 persen lebih besar dibanding merek baru lainnya.

Riel optimistis, target Pemerintah yang menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia pada tahun 2020 akan banyak berpengaruh ke bisnisnya. Target ini sangat realistis mengingat RI merupakan negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia. Lagi pula Indonesia kaya dengan sumber daya manusia (SDM) yang andal di bidang fesyen. "Saya memanfaatkan pasar ini," ungkap Riel.

Untuk merambah pasar, Suqma ini menggunakan pasar offline dan online. Pasar offline menyumbang 70 persen terhadap penjualan, namun ke depan pasar online-nya kian dikuatkan lagi. Umumnya penjualan terbesar itu pada saat Hari Raya Idul Fitri dan akhir tahun. Penjualannya meningkat hingga 300 persen.

Suqma sebagai merek fesyen Indonesia berkembang dengan berbagai pilihan koleksi yang siap bersaing dengan industri lokal maupun global. Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, Suqma telah membuka lima toko di Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta.

Kini, Suqma lebih dari sekadar merek fesyen. Konsep kreatif yang didukung oleh teknologi menjadi salah satu konsentrasi Suqma untuk ke depannya. Melalui konsep fesyen 4.0 yang akan mengolaborasikan kebutuhan customer Suqma baik di online maupun offline.

Setiap bulannya, Sugma selalu mengeluarkan produk terbaru, termasuk saat Asian Games 2018 dengan menghadirkan gaya busana muslim bertema pesta olahraga Asia itu. "Kami berupaya agar setiap bulan selalu ada produk baru, itu disesuaikan dengan segmentase pasar kami, yang kebanyakan usia di atas 25 hingga 40 tahun. Mereka tidak terlalu butuh pakaian yang yang mahal. Umumnya mereka ingin sesering mungkin upload foto di medsos, dengan baju yang berbeda," terang Riel.

Skema Kolaborasi

Agar makin kencang melakukan penetrasi pasar, Suqma menggandeng public figure berusia muda, yakni Melody Nurramadhani Laksani, yang memiliki karakter dengan sosok yang feminin, simple, warm, serta dinamis. Karakteristik Melody diterjemahkan dalam sebuah karya fesyen modest attire dengan mengangkat tema Beautiful In Person.

"Tema ini merupakan koleksi kolaborasi Suqma dengan Melody yang terinspirasi dari personality Melody dan diturunkan ke-12 karya fesyen, melalui pattern dan juga tone color yang khas," ungkap Riel.

Beberapa koleksi produk Suqma X Melody, antara lain Alenka Dress Black, Drina Dress Navy, Jarvis Outer Boho Print, Bena Pants, Rania Blouse, Dalaris Shirt Grey, Derska Outer Olive, Caley Shirt Beige, Round Neck, Ohio Pants Maple, Qena Hijab Square, Cairo Hijab Square, dan Tanis Hijab Square. Harga produk koleksi Suqma X Melody dibandrol mulai dari 289.000 rupiah hingga 609.000 rupiah yang tersedia di stockiest, dan seluruh outlet store Suqma atau pembelian melalui website.

Pola kolaborasi juga dilakukan melalui Disney x Suqma dengan mengeluarkan 13 pilihan scraft series dengan pattern dan tone color yang berbeda pada setiap Koleksi. Seperti halnya pada koleksi Princess Jasmine a true feminine-elegance, paduan warna ungu dan emas yang menggambarkan kepribadian yang royal, misterius, karismarik, dan sensitif. Karakter bold dan feminin yang menggambarkan karakter dari Puteri Salju, dengan warna merah yang menjadi ciri khas dari snow white, serta karakter delicate-feminine yang kuat dari Princess Cinderella, menggambaarkan sosok perempuan yang penuh dengan semangat, berkeinginan kuat dan percaya diri. Paduan warna biru untuk menggambarkan ketenangan, empati, loyal, romantis, tulus, imaginatif, serta kreatif dipilih Suqma untuk menegaskan karakter Cinderella.

Untuk koleksi scraft series ini, tim desainer Suqma menerjemahkan karakter Jasmine dalam dua model scraft, Zena Jasmine dengan pilihan warna dusty pink dan lavender, kemudian Sharna Jasmine dengan pilihan warna purple. Untuk koleksi Cinderella sendiri ada dua series, Dilly Cinderella dengan warna ivory dan sage green serta Daphene Cinderella dengan pilihan warna navy dan sky blue. Untuk snow white, Suqma juga mengeluarkan dua model series, yaitu avenna snow white dengan warna khas khaki dan juga ruby snow white dengan pilihan warna maple dan red. erik sabini/AR-2

BIODATA

Nama : Pramadita Tasmaya (Riel)

Lahir : Bandung, Jawa Barat,

26 November 1978

Pendidikan:

- MBA Finance di Nottingham University, Inggris

- Master International Finance di Monash University, Australia

Karier:

- Citibank Indonesia, 2003-2005

- HSBC Indonesia, 2005-2007

- Experian di Inggris, 2008

- Asuransi Syariah Mubarakkah, 2009-2012

- PT Ranji Karya Sakti, 2012-2014

- CEO PT Muslimmarket.com, 2015-sekarang

- CEO PT Alif Aza Asia (Suqma), 2015-sekarang

Komentar

Komentar
()

Top