Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Jelang Ramadan Transaksi E Commerce Meningkat

Foto : istimewa

Beragam kebutuhan dan tingginya antusiasme untuk memenuhi kebutuhan, membuka kesempatan bagi para pemain e-commerce untuk meningkatkan daya tarik.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menjelang Ramadan transaksi e-commerce meningkat. Beragam kebutuhan dan tingginya antusiasme untuk memenuhi kebutuhan menjadi ladang kesempatan bagi para pemain e-commerce untuk meningkatkan daya tarik.

Astrid Wiliandry, Director Snapcart Indonesia, aplikasi online untuk riset pasar, mengatakan, tahun ini dengan situasi yang berbeda, para pemain e-commerce semakin gencar berbenah untuk mempersiapkan program yang matang dengan keunggulan yang ditawarkan.

Snapcart melakukan riset konsumen untuk mengetahui lebih dalam terkait "Tren Perilaku Belanja Online Sambut Ramadhan 2023" selama tiga bulan terakhir. Riset ini dilakukan dengan metode online yang diikuti oleh 1.000 responden dari usia 20-35 tahun dan tersebar di berbagai area di Indonesia.

Astrid mengatakan, melalui survei ini, kami ingin melihat perkembangan peta persaingan e-commerce yang semakin menarik menjelang bulan Ramadan 2023, periode dimana aktivitas belanja online cenderung sangat tinggi. Dalam dua tahun terakhir, tren belanja online juga terus berkembang, mulai dari faktor yang dicari saat berbelanja online, pilihan promo yang dimanfaatkan, hingga berbagai cara baru atau fitur yang muncul untuk melengkapi pengalaman berbelanja.

Melihat hal tersebut, terutama dengan kondisi yang berbeda, tentunya terdapat pengaruh terhadap perilaku belanja masyarakat dalam memenuhi kebutuhan Ramadan hingga persiapan Lebaran nanti. "Pada survei ini, terdapat empat indikator utama yang dapat menggambarkan persebaran preferensi konsumen dalam memilih platform e-commerce untuk berbelanja online pada 3 bulan terakhir, " paparnya di Jakarta, Jumat (17/3)

Mengacu pada hasil riset ini, 98 persen responden tertarik untuk berbelanja online guna memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadan. Momentum yang berlangsung kurang lebih satu bulan ini menjadi ruang e-commerce untuk berlomba, ditambah dengan antusiasme masyarakat yang semakin tinggi dengan situasi Lebaran pasca pandemi.

Pada survei yang dilakukan tiga bulan terakhir, empat faktor pertimbangan responden untuk memilih platform e-commerce untuk berbelanja online selama bulan Ramadan ialah Gratis Ongkir (71%), Menyediakan Metode Pembayaran COD (37%), Program Ramadan yang Menarik (36%) dan Keseruan Livestream dengan Penjual (16%).

Ia menjelaskan, kecenderungan perilaku belanja bukan hanya berubah didasari oleh perkembangan teknologi, tetapi juga berdasarkan momentum yang berlangsung.

Berbeda dengan hari biasa, hasil survei menunjukkan 33 persen responden lebih memilih untuk berbelanja di malam hari setelah berbuka puasa (antara pukul 18.00-24.00), diikuti oleh 23% responden yang menjadikan belanja sebagai pengisi waktu luang saat ngabuburit (16.00- 8.00), 21% mengaku lebih suka berbelanja di siang hari (pukul 12.30-15.00), 14% memanfaatkan waktu setelah sahur sambil menunggu subuh (03.00-06.00), dan 8% berbelanja di pagi hari (09.00-11.00).

Melihat kecenderungan preferensi yang bergeser, para pemain e-commerce semakin gigih menghadirkan fitur-fitur interaktif yang dapat menemani selama Ramadan. Mulai dari menghadirkan fitur live streaming, yang memberikan akses pada pengguna untuk berinteraksi secara proaktif dengan penjual hingga konten video pendek yang kreatif.

"Melihat kebutuhan Ramadan yang beragam serta situasi yang berbeda, kami memprediksi Ramadan tahun ini masyarakat akan menjadi lebih kritis dalam berbelanja online. Selain karena semakin beragam program yang dihadirkan, tetapi juga perilaku belanja yang turut berubah. Seperti keinginan tambahan faktor untuk meningkatkan pengalaman belanja. Akan tetapi tetap saja dari paparan data di atas, bahwa dasar utama pengalaman belanja seperti kenyamanan dan keamanan juga masih mengambil peranan penting," pungkas Astrid.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top