Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembunuhan Wartawan - Presiden Joko Widodo Minta Saudi Transparan

Jasad Jamal Khashoggi Dimutilasi Jadi 15 Bagian

Foto : AFP/MOHAMMED AL-SHAIKH

Jamal Khashoggi

A   A   A   Pengaturan Font

Istanbul - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bersumpah akan mengungkapkan kebenaran utuh di balik kematian wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi. Erdogan akan memberikan pernyataan lengkap di hadapan anggota Partai Keadilan dan Pembangunan Turki (AKP), pada Selasa (23/10).

"Untuk isu ini (kasus Khashoggi), saya akan memberikan pernyataan pada Selasa (23/10) saat rapat kelompok (partai). Mengapa 15 orang ini datang ke sini (Istanbul), mengapa 18 orang ditangkap (di Saudi)? Hal-hal ini perlu dijelaskan secara detail," ucap Erdogan dalam pernyataannya, Senin (22/10).

Penegasan ini disampaikan Erdogan setelah pada Sabtu (20/10) lalu, otoritas Saudi mengakui bahwa Khashoggi tewas dalam perkelahian di dalam Konsulat Saudi di Istanbul. Namun, otoritas Saudi menyatakan tidak mengetahui keberadaan jenazah Khashoggi saat ini. Erdogan mengaku telah menelepon Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Dalam telepon tersebut, mereka membahas kasus Khashoggi. Kedua pemimpin menyepakati bahwa kasus Khashoggi perlu diklarifikasi dari seluruh aspek. Erdogan merujuk pada 15 warga Saudi yang secara mencurigakan tiba dan pergi dari Istanbul pada 2 Oktober, hari saat Khashoggi menghilang. Mereka dicurigai oleh otoritas Turki sebagai tim yang bertanggung jawab atas kematian Khashoggi.

Otoritas Saudi menyatakan 18 warganya ditangkap terkait kematian Khashoggi. Meskipun identitas mereka belum diungkap ke publik, seorang pejabat senior Saudi menyebut mereka yang ditangkap terdiri atas 15 anggota tim khusus dan tiga tersangka lokal. Sementara itu, aparat penyelidik Turki menyakini jasad Khashoggi dimutilasi menjadi 15 bagian dan telah dibawa keluar dari Turki.

Jasad Khashoggi itu dibawa oleh seorang pengawal Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman yang bernama Maher Abdulaziz Mutrib. Saat keluar Turki, Mutrib membawa koper berukuran besar saat memasuki ruang VIP di bandara Arthartuk, Turki, pada 2 Oktober 2018 jam 18.20 waktu setempat.

"Mutrib yang membawa paspor diplomatik muncul tergesa-gesa," kata sumber itu. Dia lolos dari pemeriksaan di bandara karena dia melalui pintu VIP dan langsung menuju pesawat pribadi yang menunggunya bernomor HZ-SK1. Pesawat terbang sebelum alarm berbunyi menuju Riyadh.

Aparat Turki sempat memeriksa pesawat kedua yang mengangkat tim pembunuh Khashoggi, namun tak satu pun ditemukan benda mencurigakan yang diduga berisi mayat Khashoggi. Sementara itu, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS ) telah menghubungi keluarga Khashoggi.

Keduanya menyampaikan belasungkawa untuk keluarga Khashoggi. Khashoggi tewas setelah masuk ke dalam Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu, untuk mengurus dokumen resmi yang membuktikan perceraiannya agar dia bisa menikahi tunangannya asal Turki, Hatice Cengiz.

Sementara itu, Alawatanews, (22/10), mengutip Saudi Press Agency, mengatakan Dewan Kerajaan Arab Saudi menunjuk Pangeran Khalid bin Salman menggantikan Mohammed bin Salman sebagai putra mahkota. Keputusan penunjukkan Pangeran Khalid bin Salman ditetapkan setelah tekanan internasional semakin tajam atas pembunuhan Khashoggi, yang mengarah pada keterlibatan Mohammed bin Salman.

Presiden RI, Joko Widodo, juga meminta adanya transparansi dalam penyelidikan kematian Khashoggi. Permintaan itu disampaikan Jokowi dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, Senin (22/10).

fdl/SB/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Muhamad Umar Fadloli, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top