Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
“Booster" Warga

Jangan Utamakan Posko Mudik

Foto : Istimewa

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Posko vaksinasi mudik di sejumlah titik jangan menjadi pilihan utama. Dia harus menjadi alternatif terakhir untuk mendapat vaksin booster. Masyarakat diminta vaksinasi jauh sebelum mudik. Saran ini disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (13/4).

"Pemerintah sudah memberi informasi vaksinasi dilakukan jauh sebelum mudik agar aman dan nyaman," ujarnya. Dia menyebut, jumlah dosis yang tersedia di posko vaksinasi mudik pun terbatas, hanya 150-1.000 dosis. Koordinasi dengan kemenhub, TNI, dan Polri akan dilakukan untuk memastikan kesiapan posko vaksinasi mudik. Siti berharap tidak ada antrean/penumpukan peserta vaksinasi.

"Kalau mau mudik nyaman, jangan vaksin pada saat berangkat. Sebab vaksin bisa saja berdampak tidak enak badan, pegal, atau pusing. Tidak enak juga mudik dalam kondisi seperti itu karena," jelasnya. Lebih jauh, Siti Nadia memastikan, posko vaksinasi mudik akan mengikuti prosedur.

Ambulan akan disiagakan untuk mengantisipasi adanya kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) berat. Dia menambahkan, masa observasi setelah disuntik vaksin juga tetap ada. Waktunya 15-30 menit. "Tentu kita tidak ingin mudik tertunda menunggu masa observasi usai vaksinasi. Lebih nyaman, para pemudik vaksinasi sebelum mudik," tandasnya.

Sementara itu, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan, pihaknya beserta kemenkes terus mendukung percepatan vaksinasi booster.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top