Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jangan Tertipu, Tak Semua Kacamata Hitam Mampu Lindungi Mata dari Sinar UV

Foto : Brit.co

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Kebanyakan orang tidak memakai kacamata hitam untuk melindungi kesehatan mata dari sinar ultraviolet melainkan untuk melengkapi gaya pakaian, sekalipun orang tersebut banyak beraktivitas di luar ruangan.

Padahal mengingat lokasi khatulistiwa, di mana Indonesia dikelilingi sinar Matahari yang intens sepanjang tahun. Kita lebih sering melindungi mata dari sinar ultraviolet dengan menyipitkannya, menutupinya dengan tangan, topi, atau bahkan menggunakan payung.

Sementara ketika kita memakai kacamata hitam, besar kemungkinan kita tidak yakin apakah kacamata hitam yang kita pakai dapat melindungi mata dari sinar ultraviolet. Lantas apa yang menjadi masalah? Walaupun terpapar sinar Matahari secara terus-menerus tidak lantas membutakan mata seseorang, kebiasaan itu dapat membuat fungsi penglihatan kita terus menurun.

Berbicara kepada CNA Lifestyle, Chen Jianping, konsultan Departemen Oftalmologi sebuah Rumah Sakit Umum di Singapura, menjelaskan paparan sinar ultraviolet dapat menghancurkan jaringan permukaan mata seperti konjungtiva, kornea atau lensa.

Chen menekankan, dampak paparan sinar ultraviolet kerap dianggap sepele karena kita tidak langsung merasakan efeknya. Dampak seperti pterigium dan katarak disebut Chen membutuhkan waktu puluhan tahun untuk terwujud.

"Pterigium adalah pertumbuhan kulit berdaging, jinak, yang tumbuh dari bagian putih mata ke kornea," kata Associate Professor Johnson Tan, spesialis oftalmologi dan konsultan di Raffles Eye Centre, di Singapura. Menurutnya, penyakit mata sejenis itu umum terlihat pada orang tua dengan riwayat paparan sinar matahari.

Mengutip situs Singhealth, ketika pterigium tumbuh di atas kornea, itu dapat membuat iritasi dan sensasi sesuatu yang asing di mata yang terkena, hingga kemerahan di area yang terkena dan penglihatan semakin kabur.

Sementara katarak mengacu pada lensa keruh pada mata yang membuat penglihatan seseorang semakin kabur. Bahkan kelopak mata pun tidak luput; mereka dapat dikaitkan dengan penuaan kulit, kerutan dan risiko kanker kelopak mata.

Lalu kacamata seperti apa yang harus kita kenakan?

Chen menuturkan pentingnya membeli kacamata dengan label yang mengatakan "perlindungan 100 persen terhadap UVA dan UVB" atau "perlindungan 100 persen terhadap UV400".

"UV400 berarti penyerapan UV hingga 400 nanometer, yang setidaknya 99 persen dari perlindungan UV yang diberikan," kata Chen.

Namun, Chen menuturkan kebanyakan kacamata hitam tidak memiliki tingkat perlindungan UV yang tercetak di atasnya, dan Anda tidak dapat memastikannya hanya dengan melihat warna atau rona lensa. Ia juga menekankan tidak semua lensa gelap berarti lebih baik dalam melindungi mata dari sinar ultraviolet.

Selain itu, Tan mengatakan pentingnya memeriksa apakah ada lapisan anti-reflektif (AR) di permukaan belakang lensa untuk mengurangi silau yang memantul dari bagian belakang lensa dan masuk ke mata seseorang. Ia menjelaskan dengan lensa AR, cahaya yang dipantulkan akan memiliki warna merah muda atau kehijauan. Atau cahaya yang dipantulkan terlihat sedikit lebih redup daripada yang terlihat dengan mata telanjang.

Jika kita tidak yakin dengan tingkat perlindungan kacamata hitam yang kita miliki saat ini. Bawalah kacamata ke toko optik untuk mendapatkan tes sederhana untuk menentukan tingkat perlindungan UV.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top