Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Pandemi

Jangan Terjebak Euforia Pelonggaran Penggunaan Masker

Foto : Antaranews

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Masyarakat diharapkan untuk tidak terjebak euforia pelonggaran penggunaan masker di area terbuka sehingga abai terhadap kesehatan, kebersihan diri, dan lingkungan. Kebijakan pelonggaran penggunaan masker di area terbuka harus dimaknai sebagai bagian dari proses menuju endemi.

"Dalam proses menuju endemi memang perlu secara bertahap menguji imunitas masyarakat terhadap kondisi terkini. Karena itu, kepatuhan terhadap kebijakan yang diambil pemerintah dalam pengendalian Covid-19 harus terus ditingkatkan," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat atau Rerie dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (19/5).

Dia mengatakan masyarakat perlu mencermati kebijakan tersebut karena pemerintah hanya memperbolehkan masyarakat melepas masker di area terbuka.

Sementara itu, menurut dia, di ruang tertutup dengan jumlah kepadatan orang tertentu, maka penggunaan masker masih diperlukan. "Apalagi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 persentase kelompok penduduk lanjut usia di Indonesia tercatat 29,3 juta jiwa atau setara dengan 10,82 persen. Kelompok lansia ini dinilai relatif rentan terhadap paparan Covid-19," ujarnya.

Selain itu, menurut dia, masih ada kelompok masyarakat yang berisiko, seperti orang dengan komorbid yang meliputi diabetes, hipertensi, dan gagal ginjal.

Diikuti Prokes
Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane mengingatkan masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) di tengah pelonggaran kebijakan penggunaan masker di ruang terbuka.

Menurut Masdalina, berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, masyarakat masih perlu memakai masker saat berada di ruangan tertutup, transportasi publik, sedang sakit, dan tergolong masyarakat rentan.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top