Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jangan Sepelekan Kesehatan Mulut

Foto : ISTIMEWA

menjada kesehatan mulut dan gigi penting

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kesehatan gigi dan mulut tidak bisa disepelekan karena berpengaruh pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Bakteri yang berkembang dari gigi dan mulut bisa memicu penyakit berbahaya yang bisa mengakibatkan kematian.

Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg. RM Sri Hananto Seno menjelaskan, bakteri pada rongga mulut yang memasuki aliran darah menyebabkan infeksi serta peradangan di bagian tubuh lain.

"Jika dibiarkan dalam jangka panjang dapat memicu penyakit tidak menular yang menyebakan kematian terbesar seperti stroke, jantung, dan diabetes," ujar dia dalam webinar "Yuk, #SikatGigiSekarang!" yang diadakan Unilever, Jumat (19/3).

Hananto menuturkan, pada masa pandemi kesehatan gigi dan mulut semakin tidak bisa diabaikan. Merujuk pada penelitian di Amerika Serikat yang diterbitkan pada Journal of Clinical Periodontology (2021), pasien Covid-19 yang memiliki masalah pada jaringan periodontal, berpotensi 9 kali lebih mungkin meninggal dunia, 4,5 kali lebih mungkin membutuhkan ventilator, dan 3,5 kali lebih mungkin dirawat di ICU, dibandingkan pasien tanpa tanda-tanda masalah pada gigi dan mulut .

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kesehatan Republik Indonesia, drg. Oscar Primadi, MPH, menjelaskan pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 89 Tahun 2015, menyebutkankesehatan gigi dan mulut adalah bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan.

"Fakta ini belum dipahami oleh sebagian besar masyarakat karena menurut hasil Riskesdas 2018, perilaku mendasar seperti menyikat gigi di waktu yang tepat pun terbilang masih sangat rendah," ujar dia.

Hasil penelitian Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) sejalan dengan riset yang dilakukan Pepsodent pada masa pandemi Covid-19. Disebutkan sebesar 70 persen masyarakat masih terfokus pada menjaga kesehatan fisik dan mental, sementara perawatan gigi dan mulut belum menjadi prioritas. Bahkan, sebanyak 30 persen responden mengaku pernah melewati sehari penuh tanpa menyikat gigi, umumnya sebesar 46 persen menyatakan malas.

"Perilaku ini sangat disayangkan karena selain mengancam kesehatan gigi dan mulut, hal ini juga dapat meningkatkan risiko permasalahan kesehatan yang lebih serius," ujar Head of Sustainable Living Beauty & Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc.

Lebih jauh survei Pepsodent menyebutkan, sebesar 31 persen responden menyatakan mengalami sejumlah keluhan seperti nyeri pada gigi, keluhan gusi atau mulut sebesar 31, dan kemunculan karies baru 25 persen. Kondisi ini semakin diperburuk karena banyak yang masih enggan memeriksakan diri dengan tingginya risiko penularan virus Korona. Sebesar 59 persen orang mengaku menghindari pergi ke dokter gigi meski giginya bermasalah.

Ratu menyarankan tidak perlu terlalu sering menyikat gigi untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut tapi cukup dua kali sehari. Satu kali di pagi hari setelah sarapan, dan malam hari sebelum tidur.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top