Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jangan Khawatir! Pascapengangkatan kanker, Penyintas Bisa Lakukan Rekonstruksi Payudara

Foto : antara

Ilustrasi kanker payudara.

A   A   A   Pengaturan Font

Penyintas kanker payudara juga berhak untuk hidup lebih baik dengan melakukan rekonstruksi payudara. Operasi sudah bisa dilakukan di dalam negeri.

JAKARTA - Dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik subspesialis bedah mikro rekonstruksi dan onklopasti dr. Mohamad Rachadian Ramadan, Sp.B.P.R.E., Subsp.M.O.(K) mengatakan bahwa penyintas kanker payudara berhak mendapat kualitas hidup yang baik, khususnya pascapengangkatan kanker, dengan melakukan rekonstruksi payudara.

"Tidak perlu ke luar negeri lagi atau tidak perlu takut untuk mendapatkan karena menurut saya rekonstruksi payudara ini hak dari setiap wanita, bahkan yang punya kanker pun punya hak untuk meningkatkan kualitas hidupnya dengan melakukan rekonstruksi payudara," kata dokter yang menyelesaikan pendidikan spesialis bedah plastik di Universitas Indonesia dalam diskusi media di Jakarta, Jumat (3/2).

Rekonstruksi payudara merupakan teknik operasi bedah plastik untuk mengembalikan bentuk, tampilan, dan ukuran payudara yang mendekati normal. Menurut Rachadian, tindakan ini sudah bisa dilakukan di rumah sakit di Indonesia.

Walau upaya rekonstruksi hanya mampu mendekati normal, Rachadian mengatakan kebanyakan pasien yang dia tangani sudah merasa lebih baik secara psikis, mereka lebih percaya diri ketika bersosialisasi ataupun lebih nyaman saat berhubungan seksual dengan pasangan.

Bentuk, tampilan, dan ukuran payudara bisa direkonstruksi, akan tetapi fungsi menyusui tidak bisa didapatkan mengingat kelenjar payudara telah diangkat saat pasien kanker menjalani operasi mastektomi.

Dibanding dengan negara-negara maju, seperti Amerika, opsi rekonstruksi payudara masih minim diketahui dan dipilih oleh pasien kanker di Indonesia.Rachadian mencontohkan pemerintah Amerika Serikat telah mendorong pasien kanker payudara yang hendak menjalanitindakan mastektomi juga perlu untuk berkonsultasi kepada dokter bedah plastik untuk mempertimbangkan opsi rekonstruksi.

Rachadian menekankan bahwa pasien kanker payudara perlu diberikan berbagai opsi rekonstruksi payudara ketika hendak mastektomi, termasuk harus mengetahui kekurangan dan kelebihan dari setiap jenis rekonstruksi.

Di negara-negara maju, pasien bahkan sudah diberikan opsi rekonstruksi sejak awal pengobatan kanker payudara. Rekonstruksi payudara merupakan kerja sama multidisipliner sehingga harus integrasi dengan dokter bedah onkologi dan spesialis lainnya yang terkait agar hasil maksimal.

Apabila pasien ingin melakukan rekonstruksi payudara, Rachadian mengingatkan pentingnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis yang bersertifikat dan berpengalaman.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top