Jangan Abai! Masuknya Subvarian Kraken Ingatkan Masih Perlunya Disiplin Prokes
Penumpang kereta api tetap menggunakan masker saat melakukan perjalanan kereta api.
Foto: ANTARA/PT KAIJAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan bahwa kemunculan subvarian Omicron XBB 1.5 atau Kraken mengingatkan masih perlunya memperkuat disiplin penerapan protokol kesehatan.
"Kemunculan subvarian-subvarian baru mengingatkan pandemi belum berakhir sehingga penerapan protokol kesehatan masih perlu menjadi perhatian," kata Asisten Deputi Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kemenko PMK Nia Reviani di Jakarta, Senin (30/1).
Nia menjelaskan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan penilaian risiko terbaru tentang subvarian Omicron XBB.1.5 atau Kraken sebagai subvarian yang sangat menular.
"Meskipun demikian, WHO juga menyebutkan bahwa subvarian ini tidak memiliki mutasi yang memicu gejala berat. Namun, masyarakat harus tetap meningkatkan prokes dan melengkapi diri dengan vaksinasi COVID-19 khususnya bagi kelompok rentan," katanya.
Nia juga mengatakan bahwa pandemi COVID-19 di Indonesia telah menimbulkan berbagai permasalahan di bidang kesehatan.
"Oleh karena itu, untuk mencegah penyebarannya, disiplin penerapan protokol kesehatan masih perlu ditingkatkan. Protokol ini meliputi rutin mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak fisik, mencegah kerumunan, dan melakukan vaksinasi," katanya.
Kemenko PMK, kata dia, juga terus mendorong sinergi dan gotong royong dari berbagai sektor untuk penanganan pandemi COVID-19, terutama dalam peningkatan upaya 3T yaknitesting,tracing, dantreatment.
Selain itu, kata dia, Kemenko PMK juga mendorong penguatan sinergi dari berbagai sektor guna mendorong peningkatan layanan kesehatan.
"Dengan penguatan sistem kesehatan dan protokol yang tepat, diharapkan penanganan pandemi COVID-19 dapat terlaksana dengan baik," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane mengingatkan bahwa kesadaran masyarakat kunci penting dalam upaya pengendalian COVID-19.
"Partisipasi dan kesadaran masyarakat merupakan salah satu kunci utama dalam mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
Peneliti Pusat Riset Kesehatan Masyarakat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itumengatakan dalam pengendalian suatu wabah penyakit, partisipasi dan kesadaran masyarakat memiliki pengaruh besar.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Dubes RI untuk Belanda: Dukungan BNI pada KMILN Tegaskan Posisinya sebagai Bank Global
- IDI Kabupaten Banyumas Bagikan Cara Tepat Obati Penyakit Tekanan Darah Tinggi yang Efektif
- IDI Jawa Tengah BagikanTips Kesehatan Cara Cepat Hamil Setelah Haid
- Khofifah - Emil Ajak Pendukung Doa Bersama dan Sukseskan Pilgub Jatim
- Ditjen Hubdat Lakukan Sosialisasi Keselamatan pada Pengemudi Angkutan Barang