Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Catatan Akhir Tahun

Jalan Berliku Menuju Asian Games 2018

A   A   A   Pengaturan Font

Tuntasnya pembahasan mengenai disiplin dan nomor pertandingan di Asian Games 2018, diikuti lancarnya pelaksanaan 25 test event Road to Asian Games 2018, serta terpenuhinya target sponsor yang siap mendukung pesta olahraga terbesar di Asia ini menjadi catatan positif yang ditorehkan Panitia Pelaksana (INASGOC) pada akhir tahun 2017.

Hasil kerja yang dilakukan secara simultan sepanjang tahun, sehingga dari anggaran tahun 2017 sebesar 2 triliun rupiah berhasil terserap 98 persen, menunjukkan program yang dirancang mampu dijalankan on the track.

Pencapaian selama tahun 2017 itu disampaikan Ketua Panitia Pelaksana Asian Games, Erick Thohir dalam acara "Public Expose, Laporan Perkembangan Penyelenggaraan Asian Games 2018" yang digelar di Thamrin Nine Ballroom, Chubb Square, Jakarta, Senin (11/12) lalu. "Menjelang tahun 2018 yang merupakan tahun Asian Games, INASGOC sebagai penyelenggara sudah menuntaskan banyak hal di 2017," kata Erick.

Cabang olahraga dan nomor pertandingan sudah final, kesiapan venue yang dikerjakan Kementerian PUPR dan Satgas Infrastruktur semakin meyakinkan. Kegiatan yang mendatangkan media asing, sambung Erick, sudah dilakukan. Tak ketinggalan sponsor yang menjadi andalan INASGOC terus bertambah, membuat panitia penyelenggara makin optimistis bisa melaksanakan tugas-tugas lain di tahun 2018 yang lebih menantang.

Kegiatan Laporan Perkembangan Penyelenggaraan Asian Games 2018 yang dikemas menarik ini merupakan terobosan dalam upaya memberikan informasi secara terang-benderang kepada publik tentang kinerja INASGOC selama 2017.

Erick menyatakan Asian Games yang akan berlangsung 18 Agustus-2 September 2018 itu akan mempertandingkan 40 cabang olahraga (cabor), 67 disiplin, dan 462 nomor pertandingan yang akan digelar di 64 competition venue yang menyebar di Jakarta dan Palembang.

"Berkaitan dengann anggaran, dari alokasi 2 triliun rupiah, penyerapan yang dilakukan sudah 98 persen. Porsi terbanyak anggaran diserap Deputi III, Games Supports yang menangani IT dan broadcast," jelas Erick.

Mengenai pengadaan barang dan jasa, karena kedudukan INASGOC merupakan satuan kerja di Kemenpora, maka semuanya dilakukan sesuai aturan dalam penggunaan uang negara. Banyak pengadaan dilakukan dengan cara lelang yang mencapai 87 persen.

Keberadaan sponsor yang ingin terlibat dalam Asian Games 2018 tak luput dari laporan akhir tahun. Hingga kini sudah 12 perusahaan negara atau BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan 13 perusahaan swasta, plus beberapa perusahaan lokal di negara peserta Asian Games, seperti China, mengikat kontrak kerja sama.

"Dari BUMN, kami memperoleh 350 miliar rupiah dalam bentuk cash dan 150 miliar rupiah dalam value in kind (barang atau jasa). Sedangkan dari swasta senilai 65 juta dollar AS atau setara 870 miliar rupiah dan 15,4 juta dollar AS (Rp 200 Miliar). Jadi target 1,1 triliun rupiah sudah tercapai," tambah Erick.

Dalam waktu dekat, INASGOC akan menggelar Chef de Mission (CdM) Meeting dan test event resmi Asian Games 2018 yang akan memanggungkan sembilan cabang olahraga, yakni angkat besi, taekwondo, tinju, pencak silat, atletik, sepak bola, bola basket, bola voli indoor, dan panahan di bulan Februari 2018.

Tak ketinggalan, torch relay yang akan melintasi enam titik di Indonesia dengan menempuh jarak 10 ribu km. Sederet rangkaian program itu diharapkan akan mematangkan kerja panitia pelaksana hingga mencapai puncak kesiapan pada hari H, saat upacara pembukaan di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang megah digelar.

Beraneka hal besar lain yang akan menjadi rintangan bagi INASGOC untuk memacu mesin persiapan Asian Games pada 2018 antara lain penambahan ruang di luar arena pertandingan baik untuk kebutuhan medis ataupun area pemanasan atlet. "Kami harus mulai memesan tenda pada 2017 meskipun akan dipakai pada 2018. Tenda itu dibutuhkan sebagai tambahan ruang di setiap arena pertandingan. Tambahan ruang itu untuk tempat orang sakit atau hal lain," kata Erick.

Implementasi awal yang akan menjadi rintangan bagi Indonesia yaitu pengaturan transportasi di DKI Jakarta ketika kejuaraan uji coba serentak sembilan cabang olahraga pada 10-18 Februari 2018.

Pada pengujian sistem transportasi Asian Games oleh Dinas Pehubungan DKI Jakarta, jalur transportasi atlet dari wisma atlet di Kemayoran menuju kawasan Gelora Bung Karno di Senayan menghabiskan 38 menit. Hal ini tentu perlu untuk dipercepat.

Selain itu, INASGOC masih perlu "tancap gas" guna meminimalkan risiko-risiko penghambat penyelenggaraan seperti aturan-aturan ketat pada masing-masing instansi negara. INASGOC juga masih memiliki sejumlah agenda yang menjadi sentuhan akhir mereka dalam menyelesaikan ujung persiapan Asian Games.

Komentar

Komentar
()

Top