Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jaket Berfitur Komponen Listrik untuk Wilayah Bersalju

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Manusia merupakan mahluk berdarah panas. Jika kondisi terlalu panas, manusia memiliki mekanisme untuk menurunkan suhu tubuhnya. Yakni melalui kelenjar keringat.

Namun, sebuah evolusi belum tentu mengakomodasi tentang olahraga musim dingin, sehingga keseimbangan suhu panas tubuh kita seolah dilempar dalam putaran, yakni saat kita ingin melindungi diri kita dari udara dingin yang membeku atau bersalju saat bermain ski. Namun pada saat bersamaan keringat yang dihasilkan karena meningkatnya suhu tubuh saat berolah raga tidak terhalang.

Sebuah teknologi yang dikembangkan di Empa di St Gallen bekerja sama dengan perusahaan Osmotex yang berbasis Thalwil serta sejumlah mitra industri lainnya berhasil merancang sebuah teknologi jaket ski baru yang dirancang untuk menjaga atlet tetap hangat namun tetap kering - berkat tekstil "listrik".

Komponen penting dari teknologi HYDRO_BOT adalah prinsip yang memungkinkan tanaman, misalnya, untuk menarik air dari tanah melalui akar mereka: osmosis.

Dengan tipe sport yang baru, prinsip ini semakin dipercepat dengan menerapkan tegangan sekitar 1,5 volt. Untuk memastikan bahwa cairan secara aktif diangkut dari dalam ke luar dengan cara elektro-osmosis, membran polimer dengan ketebalan hanya 20 mikrometer digunakan. Pada kedua sisinya, membaran ini dilapisi dengan logam mulia dengan menggunakan pelapisan plasma.

Logam mulia yang digunakan hanya di bawah 0,2 gram emas per jaket ski dan cukup berdampak pada harga membran. Namun, emas telah terbukti secara signifikan lebih tahan lama daripada elektroda berlapis perak.

Ketika tegangan listrik diterapkan ke membran, ion garam - dan dengan cairan di sekitarnya - bermigrasi melalui pori-pori kecil di membran ke luar, dimana mereka tertarik secara elektrik, sehingga mampu memberikan tanda.

Untuk tujuan ini, membran dilengkapi dengan baterai konvensional, yang dapat diaktifkan tergantung pada cuaca dan aktivitas tubuh. "Bahkan tanpa arus, cairan melewati membran. Namun, segera setelah tegangan listrik diterapkan, efek pemompaan meningkat secara signifikan," kata Dirk Hegemann dari lab Advanced Fibers Empa. Membran dapat memompa sekitar 10 liter cairan per meter persegi dan jam dengan elektro-osmosis.

Untuk produk akhir, membran elektro-osmotik akan diintegrasikan ke dalam jaket ski dalam berbagai lapisan fungsional.

"Berkat model fisik dan numerik kami yang baru, kami dapat mengoptimalkan struktur tekstil dari teknologi HYDRO_BOT," jelas Simon Annaheim dari Empa's Biomimetic Membranes dan Textiles lab.

Percobaan di ruang iklim di Empa menunjukkan bahwa prinsip elektro-osmotik tidak hanya bekerja dalam aspek fisika tetapi juga memenuhi persyaratan fisiologis tubuh manusia.

Di sini, keringat dari manekin mensimulasikan bagaimana tubuh manusia berperilaku saat berolahraga. SAM bergerak, memanaskan, dan mengeluarkan jumlah cairan yang ditentukan secara presisi melalui 125 nosel kecil.

"SAM dan data yang diberikan kepada kami memungkinkan kami untuk menganalisis secara obyektif kenyamanan dan fungsi pakai pakaian HYDRO_BOT," kata Annaheim.

Osmotex mengharapkan jaket dengan teknologi HYDRO_BOT akan diluncurkan di pasar untuk musim 2018/19. Selain Empa, produsen pakaian olahraga Norwegia KJUS dan perusahaan tekstil Swiss Schoeller terlibat dalam pengembangan teknologi lebih lanjut.

Namun, prototipe jaket elektro-osmotik sudah dapat dilihat pada pameran olahraga internasional ISPO di Munich beberapa waktu lalu di mana Osmotex mempresentasikannya kepada publik untuk pertama kalinya.nik/berbagai sumber/E-6

Komentar

Komentar
()

Top