Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bina Toleransi

Jakbar Cegah Benih Pemikiran Radikal

Foto : ANTARA/HO-Polres Metro Jakarta Barat

Penjagaan di Polres Metro Jakarta Barat, Rabu (7/11/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Kota Jakarta Barat meningkatkan komunikasi antarkelompok warga dan antar-umat beragama untuk mencegah potensi munculnya radikalisme. "Kita mulai tingkatkan komunikasi antarforum beragama dan forum warga untuk mengantisipasi benih-benih pemikiran radikal," kata Kepala Kesatuan Suku Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Jakarta Barat, Mohammad Matsani, Jumat (9/12).

Matsani mengatakan telah koordinasi dengan beberapa forum binaan Kesbangpol Jakarta Barat, di antaranya Forum Pembangunan Kebangsaan, Forum Kota dan Masyarakat serta Forum Kerukunan Umat Beragama. Di forum tersebut, Matsani coba membangun komunikasi dan aktivitas rutin dengan warga seperti membuat forum kebangsaan untuk mempererat kesatuan dan kekompakan warga.

Tidak hanya itu, mereka juga diminta peka terhadap aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan radikalisme. "Komunikasi yang intens antarwarga perlu dibangun supaya bisa memantau mereka. Kegiatan-kegiatan yang membangun juga perlu dilakukan," tambah Matsani.

Lebih jauh, Matsani menginformasikan sulit untuk mendeteksi masyarakat radikal yang bersembunyi di balik padatnya warga Jakbar. Namun dengan koordinasi yang baik antarforum warga, dia yakin aktivitas radikal dapat diantisipasi.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Inspektur Jenderal Polisi Suntana, menyebutkan 11 orang yang menjadi korban dalam ledakan bom bunuh diri di Markas Kepolisian Sektor Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/11), di mana 10 adalah polisi. Ada juga satu warga sipil yang sedang melintas di sekitar lokasi menjadi korban. Adapun pelaku bom bunuh diri tewas di lokasi.

Kapolda menjelaskan peristiwa bom bunuh diri terjadi sekitar pukul 08.00 WIB saat anggota Polsek Astanaanyar sedang apel pagi. Saat itu, pelaku memaksa mendekati anggota polisi yang sedang apel. Kemudian, pelaku sempat dihalau masuk oleh beberapa anggota polisi. "Pelaku merangsek tetap ingin mendekati anggota. Dia lalu mengacungkan sebuah pisau dan tiba-tiba terjadi ledakan," kata Suntana.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top