Jakarta Tuan Rumah Pertemuan Ulama se-Asia, Afrika dan Eropa

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, keragaman di Jakarta menjadi pembelajaran menarik para ulama dan da'i dunia. Indonesia, khususnya Jakarta dianggap bisa mewujudkan sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia.

"Membangun persatuan di Indonesia bukan berarti kita menghilangkan masalah tetapi dari waktu ke waktu kita sebagai bangsa selalu bisa menyelesaikan masalah dan menjaga persatuan, dan mungkin dunia Islam bisa belajar banyak dari bagaimana persatuan di Indonesia bisa dibangun," ujar Anies.

Dalam kesempatan ini, Anies mendampingi Wakil Presiden RI Jusuf Kalla untuk membuka acara Multaqo Ulama dan Da'i se-Asia Tenggara, Afrika dan Eropa. Kegiatan ini merupakan yang ke-5 kalinya dan memilih Jakarta sebagai tuan rumah.

"Pertemuan ulama dan da'i adalah momen untuk menggaungkan dan menunjukkan persatuan di Indonesia di mana para hadirin dapat belajar dari persatuan di Indonesia," katanya.

Turut hadir Habib ternama asal Pekalongan, Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya yang didapuk sebagai pembicara kunci (keynote speaker) pada acara itu. Habib Luthfi dianggap sering menggaungkan pesan mengenai persatuan dan perdamaian sebuah bangsa dalam ceramah-ceramahnya.

"Kita juga bersyukur hari ini yang akan menjadi pembicara kunci adalah Habib Lufti dari Pekalongan, beliau nanti akan memberikan pesan untuk persatuan dan perdamaian yg akan didengar oleh para ulama yg datang dari afrika, timur tengah dan lainnya, kita berharap pengalaman di indonesia bisa menjadi pelajaran dan hikmah yang bisa diambil untuk dunia," ungkapnya.

Anies menganggap, pemilihan Jakarta sebagai tuan rumah acara pertemuan ulama dan dai se-dunia itu juga merupakan indikasi bahwa Jakarta adalah replika dari keberagaman Indonesia sebagai sebuah bangsa. Dia berharap, persatuan warga Jakarta tetap terjaga dengan baik ke depannya.

pin/P-5