Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Mitigasi Bencana l DKI Audit Gedung Anti Gempa

Jakarta Rawan Gempa

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dia menyebutkan, guncangan gempa Lebak tersebut kekuatannya baru 1:10 kali dari guncangan yang diperkirakan magnitudo 8,7 atau setara dengan gempa yang terjadi di Aceh pada 2004.

Lebih lanjut dia mengatakan, karena tanah Jakarta lunak, meski jaraknya jauh dari pusat gempa namun menyebabkan amplifikasi (guncangan) tanah yang dapat merusak kota.

"Jadi jarak pusat gempa dengan kota yang jauh tidak berarti guncangannya lemah karena tergantung dari struktur tanah, kalau tanahnya lunak maka guncangannya akan terasa keras lagi," tambah dia.

Wilayah Jakarta berpotensi terjadi gempa bumi yang bersumber dari zona megathrust subduksi dan sesar aktif. Tebalnya lapisan tanah lunak di Jakarta berpotensi memicu terjadi amplifikasi/penguatan guncangan saat terjadi gempa kuat.

Baca Juga :
Konversi Motor

Jika terjadi gempa kuat di Zona Megathrust, maka sebagian besar wilayah Jakarta memiliki kerentanan sangat tinggi terhadap gempa bumi. Dia mencontohkan, Jakarta sudah mengalami gempa merusak sebanyak emat kali pada 1699, 1757, 1880, dan 1834. "Persepsi bahwa Jakarta aman gempa adalah keliru, karena gempa Lebak M6,1 pada 23 Januari 2018 intensitasnya mencapai V-VI MMI di Jakarta," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top