Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Interaksi Warga -- Diadakan Lomba Antar-RPTRA Jakpus

Jakarta Optimalkan Fungsi Ruang Publik

Foto : ANTARA/HO-Pemerintah Kota Jakarta Pusat

Gebyar Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Harapan Mulya, Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (12/7).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kinerja dan kemampuan fungsi ruang publik yang banyak tersebar di Jakarta terus dioptimalkan oleh Pemprov Jakarta. Optimalisasi dilakukan dengan kegiatan Gebyar Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Acara dipusatkan di Harapan Mulya, Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Kemayoran, Jumat.

Kegiatan yang diikuti 160 peserta bertemakan "Aku Senang Bermain di RPTRA." Tujuanny, untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan menjaga RPTRA. "Ruang publik ini mesti terus dimaksimalkan fungsinya," kata Kepala Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Pusat, Dwi Wahyu Riyanti, di Jakarta, Jumat.

Menurut Dwi, pemenang dari kegiatan ini akan mewakili Jakarta Pusat untuk berkompetisi dalam kegiatan serupa di tingkat Provinsi. Gebyar RPTRA tingkat Jakarta Pusat berisikan sejumlah kegiatan lomba. Lomba tersebut di antaranya mewarnai, menari, dan permainan lego. Selain itu, juga ada lomba kinerja pengelola.

Para peserta yang mengikuti lomba adalah wakil dari RPTRA delapan kecamatan Jakarta Pusat. "Kegiatan lomba mewarnai, bermain lego, dan menari diselenggarakan dari pagi hari hingga selesai. Selanjutnya, 15 Juli lomba kinerja pengelola RPTRA," ujar Dwi.

Dwi menjelaskan, tahapan penilaian lomba kinerja RPTRA rencananya dilaksanakan di Ruang TP PKK Jakarta Pusat di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat. Selanjutnya, 16-18 Juli akan dilakukan tahapan verifikasi lapangan terhadap peserta lomba kinerja pengelola RPTRA.

Sementara itu, Kepala Dinas PPAPP Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary, menambahkan bahwa kegiatan gebyar RPTRA merupakan aktivitas rutin yang dilaksanakan setiap tahun. "Keberadaan RPTRA saat ini sangat dibutuhkan di tengah kota yang terus tumbuh dan berkembang," tutur Miftahulloh. RPTRA juga akan menjadi tolok ukur apakah Jakarta mampu menjadi kota global setelah tidak lagi menyandang status ibu kota.

Rumah Interaksi

Menurutnya, keberadaan RPTRA merupakan fase sebagai rumah interaksi publik. Tidak hanya menyajikan ruang terbuka hijau dan berbagai fasilitas, Miftahulloh berharap keberadaan RPTRA mampu mengedukasi masyarakat agar meningkatkan kualitas hidupan dan lingkungan.

Selain itu, Miftahulloh menjelaskan bahwa pengelola tidak hanya fokus pada kewajiban merawat dan mengelola RPTRA. Mereka juga diharapkan mampu berperan memfasilitasi berbagai kegiatan dan mengedukasi masyarakat. "Kami dari PPAPP juga berkomitmen meningkatkan kompetensi pengelola RPTRA. Kami berharap dukungan semua pihak bersama, termasuk warga sekitar, menjaga dan merawat RPTRA," tegas Miftahulloh.

Sedangkan Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan berjenjang dari tingkat kecamatan hingga provinsi. Dhany berharap, para pemenang lomba di Jakarta Pusat nantinya bisa berprestasi di tingkat provinsi.

"Saya berharap Jakarta Pusat bisa jadi juara umum dalam penilaian evaluasi kinerja di tingkat provinsi termasuk untuk kegiatan lomba-lomba anak," kata Dhany.

Kelestarian

Sementara itu, Penjabat Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono, menjelaskan bahwa pemprov menata peternakan sapi Jalan Cikoko Barat III, Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, demi menjaga kelestarian lingkungan. "Kami membantu melalui program tanggung jawab sosial perusahaan di dinas. Kami menata cara mengelola, mengemas, dan memperbaiki saluran pipa-pipa instalasi," ujar Heru.

Menurut Heru, peternakan sapi ini menghasilkan energi terbarukan dari kotoran berupa biogas. Selanjutnya, biogas disalurkan untuk 27 rumah sekitar lokasi. Penggunaan biogas masih terbilang gratis. Ke depannya akan dikenakan tarif 30.000 per rumah setiap bulan.

"Kalau warga biasanya menggunakan dua tabung elpiji tiga kilogram habis 60.000. Sekarang cukup 30.000. Gasnya bisa dipakai tanpa batas. Silakan saja dipakai," ucapnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top