Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Lalu Lintas Ibu Kota

Jakarta Kembali Macet akibat Pelonggaran PPKM

Foto : ANTARA/Hafidz Mubarak A

Sejumlah kendaraan berjalan perlahan saat terjebak macet di Jalan Wolter Mongonsidi, Jakarta, Senin (4/4/2022). Pelonggaran aturan pembatasan kegiatan masyarakat terkait pandemi COVID-19 membuat sejumlah perusahaan kembali memberlakukan aturan bekerja di kantor sehingga menyebabkan kemacetan di sejumlah ruas jalan ibu kota saat jam berangkat dan pulang kerja.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan kemacetan lalu lintas yang kembali mewarnai DKI Jakarta terjadi akibat pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kemacetan yang terjadi di sejumlah wilayah di Ibu Kota menandakan situasi sudah mulai normal.

"Saat ini Jakarta mulai macet, karena memang sudah mulai normal kembali Jakarta. Kita ketahui sejak dua tahun pandemi," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria ditemui di Balai Kota, Jakarta, Selasa (5/4).

Riza mengatakan penyebab kemacetan diakibatkan pelonggaran yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat. Mulai dari sekolah dibuka 100 persen, sarana transportasi dibuka 100 persen dan tempat hiburan.

"kita sudah mulai normal kembali, jadi sudah pelonggaran yang sudah disampaikan pemerintah pusat sudah dibuka. Seperti sekolah sudah 100 persen, transportasi publik 100 persen, tempat lain-lain dibuka semakin besar, perkantoran, kafe, pasar, mal, dan semuanya. Tempat pariwisata kan semua udah dibuka," ujar Riza.

Dikatakan Riza, hingga sekarang status Jakarta masih memberlakukan PPKM Level 2 sampai dengan dua minggu ke depan. "Jadi kita ini sekarang sudah seperti normal sekalipun Jakarta masih memberlakukan PPKM Level 2 hingga dua minggu ke depan," tutur Riza.

Jalan Protokol

Ditemui terpisah, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan sejumlah titik kemacetan pada bulan Ramadan terutama terjadi di jalan protokol, kawasan perniagaan, dan kawasan perkotaan.

"Kenapa penyebabnya? Karena waktunya pergerakan terjadi bersamaan. Dulu sebelum bulan puasa ada orang yang pulang pukul 16.00 WIB dan ada yan pulang jam pukul 17.00 sampai dengan pukul 19.00 WIB, jadi semua terbagi," jelas Sambodo.

Dikatakan Sambodo, sekarang pada saat bulan Ramadan terutama pada minggu pertama awal puasa semua masyarakat ingin buka puasa di rumah. "Jadi ada fenomena pergerakan secara serentak," tutur Sambodo.

Sambodo menambahkan kedua faktor semakin menurunnya Covid-19 banyak kantor sudah tidak lagi memberlakukan WFH (work from home). "Jadi semua sudah perkantoran sudah menerapkan work form office (WFO)," ucap Sambodo.

Berikutnya, lanjut Sambodo, sejumlah sekolah saat ini sedang melaksanakan ujian, dan siswanya masuk untuk mengikuti ujian melalui offline.

"Ujiannya secara off line dan kegiatan sebagainya. Jadi memang ini menambah jumlah volume lain, baik volume dalam Jakarta sendiri maupun volume tarikan dari kota-kota aglomerasi dari Tangerang, Bogor, Depok, Bekasi, dan sebagainya," jelas Sambodo.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top