Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jakarta BNI ke Final Proliga

Foto : ANTARA FOTO/PRASETIA FAUZANI
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta BNI 46 melaju ke grand final Proliga 2019 setelah menaklukkan juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator.

MALANG - Tim putra Jakarta BNI 46 memastikan tiket final Proliga 2019 setelah menghempaskan juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator dengan skor 3-0 (25-19, 25-17, 25-19) pada babak empat besar putaran kedua di GOR Ken Arok Malang, Jumat (15/2) pagi.

Kemenangan ini mengantar Sigit Ardian dan kawan-kawan kokoh di puncak klasemen dengan nilai 11, sekaligus mengulang kemenangan mereka atas Samator pada laga empat besar putaran pertama di Kediri pekan lalu. Saat itu, Jakarta BNI menang dengan skor 3-1.

Sebaliknya bagi Samator, kekalahan ini membuat kesempatan mereka menjejak partai final semakin berat, karena baru memiliki nilai 3 dengan menyisakan dua laga. Nasib Randy Tamamilang dan kawan-kawan akan ditentukan hasil laga antara Palembang Bank SumselBabel melawan Jakarta Pertamina Energi yang berlangsung Jumat sore.

Jika Palembang Bank SumselBabel yang kini mengoleksi nilai 7 bisa mengatasi Jakarta Pertamina dengan skor telak, maka mereka yang mendampingi Jakarta BNI pada laga final di Yogyakarta pekan depan. Akan tetapi, jika Jakarta Pertamina yang belum pernah menang selama babak empat besar mampu mengatasi Bank SumselBabel dengan skor telak, maka perebutan tiket final sengit.

"Harus diakui, permainan kami hari ini tidak bagus. Blok dan receive (penerimaan bola servis) tidak jalan sama sekali, sehingga itu sangat berpengaruh terhadap permainan, terutama serangan," kata pelatih Surabaya Bhayangkara Samator Ibarsjah Djanu Tjahjono.

Selain blok dan receive, tambah Ibarsjah, servis anak asuhnya juga sering gagal sehingga kondisi itu semakin memperburuk situasi di tim secara keseluruhan. "Yang jelas, Jakarta BNI mainnya bagus dan rapi. Pertahanan mereka bagus dan kami harus mengakui keunggulan mereka," tambahnya.

Permainan Surabaya Samator saat meladeni Jakarta BNI jauh di bawah performa terbaiknya. Pertahanan longgar, blok mudah ditembus dan serangan yang gampang dipatahkan lawan.

Bahkan pada pertengahan set kedua, pelatih Ibarsjah Djanu mengistirahatkan spiker andalannya Rival Nurmulki yang penampilannya tidak maksimal dan wajahnya terlihat murung setelah beberapa kali smesnya membentur blok rapat dari lawannya.

Namun, masuknya Samsul Kohar sebagai pemain pengganti dan tosser Nicholas yang menggantikan Nizar Zulfikar juga tidak banyak membantu timnya untuk mengejar ketinggalan angka. Justru setelah unggul dua set, permainan Jakarta BNI pada set ketiga makin solid dan dengan mudah terus mendikte anak-anak Samator yang belum juga bisa bangkit dari ketertinggalan.

Panaskan Persaingan

Sementara itu, tim putra Jakarta Pertamina Energi memanaskan persaingan perebutan tiket final Proliga 2019, setelah mengalahkan Palembang Bank SumselBabel dengan skor 3-0 (25-20, 25-22, 25-21) pada babak empat besar putaran kedua di Malang, Jumat sore.

Kemenangan ini menjadi yang pertama diraih tim asuhan Putut Marhaento di final four, setelah pada putaran pertama di Kediri pekan lalu dihabisi lawan-lawannya. Dengan dua laga tersisa, Jakarta Pertamina yang memiliki poin sama dengan Surabaya Bhayangkara Samator yakni tiga, masih berpeluang menuju partai puncak, menyalip Bank SumselBabel yang mengumpulkan nilai tujuh.

Syaratnya, dua laga tersisa harus sapu bersih, sembari berharap Bank SumselBabel terjegal dari lawan-lawannya. "Hari ini mainnya mereka (Bank SumselBabel) tidak seperti di Kediri. Servisnya banyak gagal dan receive-nya (penerimaan bola pertama) jelek, jadi mainnya bisa ditebak," kata pelatih Jakarta Pertamina Putut Marhaento. jon/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top